Kembali
di garap oleh sineas yang memulai reboot Spider-Man pada tahun 2012
lalu, Marc Webb. Berhasil angkat nama lewat (500) Days of Summer nya,
membuat Webb harus menyisipkan salah satu klip film produksi Fox yang
masih berkaitan dengan Marvel di after credit, hal ini karena kontraknya
dengan Fox yang belum selesai sedangkan Webb harus meneruskan sekuel Manusia Laba-laba ini.
Pasca kejadian yang di alami Dr.Curt Connor (Ifans) sebagai The Lizard di film pertamanya, pamor si manusia laba-laba ini semakin menanjak di New York. Menyelamatkan banyak nyawa di New York membuatnya mau tidak mau memiliki banyak musuh. Di samping itu semua, dia masih terbayang akan wasiat terakhir dari mendiang ayah Gwen Stacy akan Peter (Garfield) harus menjauhi Gwen (Stone) agar dia tetap aman. Superhero yang di gambarkan humoris disini pun bertemu dengan sahabat lamanya, Harry Osborn (DeHaan) pasca kematian Norman Osborn (Cooper) karena penyakit keturunan Osborn, hal itu kemudian membuat Harry naik menjadi kepala CEO dari Oscorp Industries. Lain hal dengan main villain di film ini,
Max Dillon (Foxx) yang awalnya sangat menyukai Spider-Man karena pernah menyelamatkan nyawanya, bertransformasi menjadi Elektro karena kecelakaan saat memperbaiki sirkuit listrik yang rusak. Elektro dengan ke idiotannya pun akhirnya membenci Spider-Man karena hal yang sepele. Harry menemukan rahasia dari penyakitnya yang memberikan kesimpulan untuk meminta donor darah dari darah Spider-Man, namun untuk alasan yang membahayakan, dia menolak. Sedangkan Peter kembali mencari jejak prang tuanya yang berujung pada rahasia besar Oscorp. Harry yang juga di khianati oleh staff Oscorp pun kemudian meminta bantuan Elektro untuk mengambil darah dari Spider-Man secara langsung. Harry mendapatkan akses ke Ruangan Spesial di Oscorp dan memakai racun laba-laba hingga dia berubah menjadi Green Goblin dengan tujuan untuk membunuh si manusia laba-laba. Atas kerjasama antara Green Goblin dan Elektro, akhirnya sang superhero pun harus kehilangan salah seorang yang dicintainya.
Efek CGI yang sangat modern, transformasi cerita yang semua nya berpusat pada Oscorp, serta beberapa dialog dan scene-scene yang cukup membuat orang tertawa (terutama saat Spidey mengalahkan Elektro dengan bantuan pemadam kebakaran) menambah film ini bukan sekedar Action superhero belaka. Scoring lagu 'Spiderman' yang pernah ada di versi Sam Raimi (sutradara trilogi Spider-man sebelumnya) pun ikut ada di dalamnya dan di kemas dalam scene yang lucu (terutama saat spiderman di lontarkan ke pembangkit listrik yang suaranya kemudian membentuk lagu itu). Kemunculan Stan Lee (founder Marvel) yang sangat gak jelas seperti biasa. Green Goblin yang tampil sebentar (untuk belum divonis mati) sepertinya sengaja di simpan untuk sekuel berikutnya (berharap tampil lebih keren lagi). Sayangnya, Rhino hanya tampil sebentar saja di akhir. Untuk sekuel selanjutnya, berharap proyek Sinister Six akan benar-benar terwujud (meski sepertinya Elektro sudah mati)
Rate : 8.8/10
Everyone has a hope. - Gwen Stacy
Everyone has a choice - Peter Parker aka Spider-Man
I'll make this world become dark, just like my life. - Max Dillon aka Elektro
Pasca kejadian yang di alami Dr.Curt Connor (Ifans) sebagai The Lizard di film pertamanya, pamor si manusia laba-laba ini semakin menanjak di New York. Menyelamatkan banyak nyawa di New York membuatnya mau tidak mau memiliki banyak musuh. Di samping itu semua, dia masih terbayang akan wasiat terakhir dari mendiang ayah Gwen Stacy akan Peter (Garfield) harus menjauhi Gwen (Stone) agar dia tetap aman. Superhero yang di gambarkan humoris disini pun bertemu dengan sahabat lamanya, Harry Osborn (DeHaan) pasca kematian Norman Osborn (Cooper) karena penyakit keturunan Osborn, hal itu kemudian membuat Harry naik menjadi kepala CEO dari Oscorp Industries. Lain hal dengan main villain di film ini,
Max Dillon (Foxx) yang awalnya sangat menyukai Spider-Man karena pernah menyelamatkan nyawanya, bertransformasi menjadi Elektro karena kecelakaan saat memperbaiki sirkuit listrik yang rusak. Elektro dengan ke idiotannya pun akhirnya membenci Spider-Man karena hal yang sepele. Harry menemukan rahasia dari penyakitnya yang memberikan kesimpulan untuk meminta donor darah dari darah Spider-Man, namun untuk alasan yang membahayakan, dia menolak. Sedangkan Peter kembali mencari jejak prang tuanya yang berujung pada rahasia besar Oscorp. Harry yang juga di khianati oleh staff Oscorp pun kemudian meminta bantuan Elektro untuk mengambil darah dari Spider-Man secara langsung. Harry mendapatkan akses ke Ruangan Spesial di Oscorp dan memakai racun laba-laba hingga dia berubah menjadi Green Goblin dengan tujuan untuk membunuh si manusia laba-laba. Atas kerjasama antara Green Goblin dan Elektro, akhirnya sang superhero pun harus kehilangan salah seorang yang dicintainya.
Efek CGI yang sangat modern, transformasi cerita yang semua nya berpusat pada Oscorp, serta beberapa dialog dan scene-scene yang cukup membuat orang tertawa (terutama saat Spidey mengalahkan Elektro dengan bantuan pemadam kebakaran) menambah film ini bukan sekedar Action superhero belaka. Scoring lagu 'Spiderman' yang pernah ada di versi Sam Raimi (sutradara trilogi Spider-man sebelumnya) pun ikut ada di dalamnya dan di kemas dalam scene yang lucu (terutama saat spiderman di lontarkan ke pembangkit listrik yang suaranya kemudian membentuk lagu itu). Kemunculan Stan Lee (founder Marvel) yang sangat gak jelas seperti biasa. Green Goblin yang tampil sebentar (untuk belum divonis mati) sepertinya sengaja di simpan untuk sekuel berikutnya (berharap tampil lebih keren lagi). Sayangnya, Rhino hanya tampil sebentar saja di akhir. Untuk sekuel selanjutnya, berharap proyek Sinister Six akan benar-benar terwujud (meski sepertinya Elektro sudah mati)
Rate : 8.8/10
Everyone has a hope. - Gwen Stacy
Everyone has a choice - Peter Parker aka Spider-Man
I'll make this world become dark, just like my life. - Max Dillon aka Elektro
No comments:
Post a Comment