Friday 30 October 2015

Vacation

Score: 6.0/10
"I just wanted to sing Seal with my family like normal people." - Rusty Griswold

Sebuah film hasil adaptasi bebas pada film rilisan 1983 oleh John Hughes. Kali ini, film dengan tema drama komedi dewasa ini ditulis dan disutradarai oleh John Francis Daley dan Jonathan M.Goldstein. Dibintangi aktor kawakan EEd Helms, Christina Applegate dan bahkan Chris Hemsworth dan Leslie Mann. Menceritakan tentang perjalanan liburan keluarga dalam rangka mempererat hubungan rumah tangga mereka.

Rusty Griswold (Helms) merasa kehidupan keluarganya yang terlalu normal justru membuat hubungannya dengan sang istri, Debbie (Applegate) menjadi tidak bahagia. Begitu pula dengan anaknya, Kevin (Stebbins) yang selalu menjahili kakaknya, James (Gisondo). Rusty kemudian mengajak istri dan anak-anaknya untuk liburan ke taman hiburan Walley World dengan menempuh perjalanan darat selama 10 hari menggunakan mobil. Merekapun kemudian melewati beberapa rintangan yang malah membawa Rusty beserta keluarganya selalu bernasib buruk. Dimulai dari mengunjungi kampus lama Debbie, penginapan yang kotor, James mendapatkan teman bernama Adena (Missal), pemandian air panas, pencurian barang-barang dimobil mereka, bahkan mengunjungi kehidupan adik dari Rusty, Audrey (Mann) yang sudah hidup kaya dan bahagia dengan suaminya, Stone (Hemsworth) yang malah membuat pasangan Rusty dan Debbie semakin iri dengan hubungan kekeluargaan mereka. Semua semakin diperburuk ketika Rusty menyerah membawa keluarganya mencapai tujuan. Namun singgah di rumah sang ayah, (Chase) dan ibunya (D'Angelo) ternyata membuat Rusty sadar akan usahanya tetap harus tercapai.

Tuesday 27 October 2015

Fantastic Four

Score: 5.4/10
"Victor, stop! We are not gods, just people. And we are stronger together than we are apart." - Dr. Franklin Storm

Usai kesuksesan frachise X-men dengan reboot secara halusnya lewat X-Men: Days of Future Past tahun lalu, Marvel dari kubu Fox segera mereboot salah satu kelompok jagoannya yang dulu pernah bersinar, Fantastic Four. Mengangkat storyline yang jauh berbeda dengan versi orisinalnya yang dibuat oleh Stan Lee dan Jack Kirby, bahkan ada pergantian pemeran Johhny Storm yang dideskripsikan seorang kulit putih menjadi pemeran kulit hitam yang sempat menjadi kontroversi para fansnya. Sangat berbeda dengan versi sebelumnya, Fantastic Four garapan sutradara muda yang sebelumnya angkat nama lewat Chronicle, Josh Trank ini akan mengangkat kisah Fantastic Four jauh sebelum mereka saling mengenal satu sama lain.

Reed Richards (Teller) sudah lama mengimpikan perangkat teleportasi. Sahabatnya, Ben Grimm (Bell) membantunya merealisasikan hal tersebut sampai pekan ilmiah di sekolah mempertemukannya dengan Dr. Franklin Storm (Cathey) membawa Reed mendapatkan beasiswa di Baxter. Bekerjasama dengan Victor Von Doom (Kebbell), orang yang pertama kali membuat teori teleportasi yang sama dengan Reed, hanya saja Reed yang menyempurnakannya. Serta bergabungnya dua bersaudara Johhny (Jordan) dan Sue Storm (Mara), anak dari Dr.Franklin. Setelah mesin teleportasi selesai dibuat, Dr.Allen (Nelson) tidak mengijinkan Victor dan Reed sebagai kreator mencoba alat teleportasi tersebut yang menyebabkan Victor dan Reed marah dan mencoba alat itu tanpa sepengetahuan Dr.Franklin maupun Dr.Allen. Reed juga mengundang Ben, sahabat yang telah menemani Reed sejak kecil untuk mencoba alat tersebut. Maka berangkatlah Victor, Reed, Johnny dan Ben menuju dimensi baru. Sue yang mengetahui pelanggaran tersebut segera menuju alat pengendali, namun karena Victor membuat suatu kesalahan dengan energi dalam dimensi itu, sebuah kecelakaan besarpun terjadi yang malah membuat Victor tidak berhasil pulang kebumi. Bahkan Sue yang berada dalam ruang pengendalipun terkena efek energi tersebut. Kini, ketiga orang dan Sue yang selamat dalam kejadian tersebut mendapatkan kekuatan tak terduga dari energi dimensi lain tersebut.

Sunday 25 October 2015

The Longest Ride

Score: 7.4/10
"Love required Sacrifice, Always" - Ira Levinson

Berangkat dari novel karya Nicholas Sparks, The Longest Ride disutradari oleh George Tillman Jr. Menceritakan tentang kisah cinta drama dua generasi berbeda yang saling berhubungan. Britt Robertson, artis yang baru saja naik daun karena memerankan peran utama dalam film garapan Disney, Tomorrowland (meski menurut tanggal rilis worldwide, film ini lebih cepat sebulan) dan aktor Scott Eastwood (Fury) akan menjadi love interest dari peran yang dimainkan Britt tersebut. Didukung juga oleh aktor berpengalaman Alan Alda sebagai penghubung antara dua dunia ini.

Karena cederanya yang parah, Luke Collins (Eastwood) harus menunggu satu tahun lamanya agar dapat menunggang banteng dan memenangkan kompetisi dunia tersebut. Dalam perjalanannya itu, ia bertemu dengan Sophia Danko (Robertson), mahasiswi yang mencintai lukisan dan karya seni lainnya. Sophia yang sudah ada jadwal magang ke New York pun berkutat dengan dirinya sendiri antara memilih tetap di desa bersama Luke, atau mengejar impiannya. Begitupula dengan Luke yang menginginkan gelar juara menunggang banteng sedangkan kondisi tubuhnya sudah tak lagi memungkinkan ia melakukannya. Berpulang dari kencan pertamanya, mereka menyelamatkan seorang kakek yang nyaris mati karena kecelakaan mobil. Atas permintaan kakek tersebut sebelum keluar dari mobil, Sophia membawa kotak berisi surat-surat kakek tersebut terhadap pujaan hatinya. Sophia kini menemani kakek bernama Ira (Alda) tersebut untuk membacakan surat-surat tersebut dan mendengar cerita perjalanan hidup seorang Ira Levinson. Ira muda (Huston) telah jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Ruth (Chaplin). Ruth digambarkan seperti Sophia, mengerti dan mencintai karya seni, sedangkan Ira hanya seorang penjaga toko biasa. Ruth dan Ira memiliki impian menjadi keluarga besar yang bahagia. Namun karena perang dunia II, Ira harus kehilangan kesempatannya untuk bisa bereproduksi, sempat ingin berpisah dengan Ruth demi kebahagiaan Ruth, Ruth justru tidak peduli dengan hal itu dan semakin mencintai Ira. Hidup berdampingan dan mengkoleksi berbagai karya seni. Namun impian Ruth untuk memiliki anak pun tak bisa terhindarkan hingga menyebabkan kedua insan ini harus memilih jalan yang terjal. Kembali ke kehidupan nyata Sophia dan Luke, mereka juga harus menghadapi ego mereka agar mereka bisa hidup bersama dan bahagia.

Wednesday 21 October 2015

The Boxtrolls

Score: 6.9/10
"Don't do it. You won't change who you are. Cheese, Hats, Boxes. They don't make you. "YOU" make you." - Eggs

Salah satu film animasi yang mengisi jajaran nominasi OSCAR tahun ini pada Maret lalu. Di adaptasi dari novel berjudul Here Be Monsters! karya Alan Snow. Di sutradarai oleh Graham Annable dan co-director Anthony Stacchi. Studio yang sebelumnya juga memproduksi film animasi Caroline dan Paranorman ini juga menggaet artis-artis papan atas untuk mengisi peran pengisi suaranya, seperti Ben Kingsley, Jared Harris, dan Elle Fanning. Film ini juga bukan seluruhnya menggunakan format animasi, tetapi juga menggunakan figure 3D dan men-shot nya menjadi motion capture.

Eggs (Wright) adalah anak manusia yang besar bersama kawanan Boxtrolls (Trolls yang menggunakan kardus kotak sebagai pakaiannya). Mereka tinggal dibawah tanah kota dan aktif pada malam hari untuk menemukan benda-benda bekas, bahkan juga menjadi pekerja malam yang handal dalam memperbaiki suatu sistem. 10 tahun berlalu, jumlah Boxtrolls berkurang tiap harinya, sampai suatu hari Fish (Baker) salah satu boxtrolls yang merawat Eggs berhasil ditangkap oleh Snatcher (Kingsley). Lord Portley-Rind (Harris) menjanjikan topi putih untuk Snatcher bila ia berhasil menghabiskan Boxtrolls diseluruh kota. Topi putih tersebut berguna untuk Snatcher yang menginginkan keju terlezat dikota itu. Namun Winny (Fanning) anak dari Portley-Rind menemukan Eggs. Eggs kemudian menyelamatkan kembali Fish dan teman-temannya dan berusaha agar masyarakat mengetahui bahwa Boxtrolls tidaklah berbahaya. Winny juga harus menyadarkan ayahnya yang tergila-gila dengan tahta, topi putih dan keju-nya. Dibalik semua itu, Snatcher tetap berusaha mendobrak markas Boxtrolls, menghancurkan semuanya, dan menuntut janji sang raja.

Tuesday 20 October 2015

Entourage

Score: 6.7/10
"Well I hope when he grows up he's not a complete and utter fuckin' buffoon like mine, but just in case he is, I hope the people that respect you at least pretend to respect him." - Larsen McCredle.

Setelah berhasil meramaikan ranah seri pertelevisian, Doug Ellin akhirnya membuka jalan baru bagi lima sekawan hollywood ini untuk masuk ke ranah layar lebar. Ditulis dan disutradarai langsung oleh sang kreator, Doug Ellin. Film ini akan mengangkat kisah lika-liku proses produksi film pasca-produksi yang dicampur-adukkan dengan masalah-masalah pribadi setiap karakter. Tak hanya itu, film ini juga akan banyak menampilkan aksi-aksi cameo dari banyak artis-artis hollywood dan gaya hidup mereka yang tentusaja akan menjadi daya tarik sendiri bagi film ini.

Setelah sukses mengejar karir sebagai aktor. Vince (Grenier) berencana menyutradarai filmnya sendiri dengan mengangkat dirinya dan sahabatnya yang sudah bagaikan saudara, Johnny Drama (Dillon) sebagai aktor utamanya. Ketika film sudah mencapai hampir selesai, Vince memutuskan untuk meminta dana tambahan untuk mempercantik film tersebut kepada Ari (Piven) yang dalam film ini bertindak sebagai produser. Karena tidak ingin dana-nya terbuang sia-sia, Larsen McCredle (Thornton) selaku sponsor yang mengaliri dana-nya lewat Ari mengutus anaknya, Travis (Osment) untuk melihat screening pertama dan menilai apakah film itu pantas untuk didanai lebih lanjut. Kecemburuan Travis terhadap Vince membuatnya membatalkan tambahan pasokan dana yang malah membuat film yang diberi judul Hyde tersebut akan memulai masa produksi ulang. Tak hanya itu pula, Johnny yang belum pernah tampil sebagai peran utama dalam sebuah film menjadi faktor penentu kesuksesan film tersebut. Belum lagi masalah Turtle (Ferrara) yang jatuh cinta dengan Ronda Rousey dan Eric (Connoly) yang masih memiliki masalah dengan mantan kekasihnya yang hendak melahirkan. Apakah film Hyde berhasil didistribusikan dan mendapatkan penghargaan yang pantas nantinya?

Monday 19 October 2015

Detective Conan: Goka No Himawari (Sunflowers of Inferno)

Score: 6.5/10
"Jika kau berencana mati, kenapa kau tak tinggal di dalam museum dan memastikan Kid tidak mengacau?" - Conan/Shinichi.

Detektif cilik kembali menyapa penggemar lewat movie ke 19 ini yang akan mengangkat tema bunga matahari. Tak lupa pula, Kaito Kid yang sudah memiliki penggemar sendiri dalam jagad Detective Conan akan muncul kembali diinstallment terbarunya. Karya Aoyama Gosho yang telah mendunia ini sekarang disutradarai oleh Kobun Shizuno. Dengan berbekal kisah dan adegan aksi yang lebih banyak, Perseteruan antara Conan dengan Kaito Kid kali ini akan menjadi movie Detective Conan yang paling diantisipasi, setelah kolaborasi terakhirnya lalu di Movie 14, The Lost Ship in The Sky sukses besar menggebrak para fansnya.

Suzuki Corporation berencana mengumpulkan lukisan bunga matahari karya pelukis terkenal Gogh dan membuat pameran tersebut di Jepang. Kaito Kid kemudian mengincar salah satu lukisan bunga matahari tersebut yang disebut-sebut sebagai lukisan kedua, atau bunga matahari Asia. Conan yang sebenarnya terkejut karena jarang sekali Kaito Kid mengincar sesuatu selain berlian berusaha mengungkap misteri pencurian Kaito Kid yang tidak seperti biasanya ini. Bahkan dalam aksinya, Kid nyaris mencelakakan orang-orang yang dari awal memang bukanlah gaya-nya. Keperawakan Kid yang mirip seperti Shinichi Kudo membuat aksi Kid dalam mencuri lukisan tersebut akan semakin mudah. Dibalik itu semua, ternyata ada bahaya lain yang mengancam lukisan bunga matahari Asia tersebut selain Kaito Kid. Yang mana membuat Kid, Conan dan bahkan Inspektur Charlie dari Amerika juga masuk kedalam perangkap yang sang pengkhianat buat. Akankah Conan berhasil menguak kasus yang membawa nama Kid ini menjadi buruk dimata penggemarnya?

Sunday 18 October 2015

The Age of Adaline

Score: 7.4/10
"You can tell me anything you want and I'll believe it. I know almost nothing about you" - Ellis Jones

Sebuah film karya Lee Toland Krieger yang naskah-nya sendiri ditulis dan dibuat kedalam layar lebar oleh penulisnya sendiri, J.Mills Goodloe dan Salvador Paskowitz. Salah satu film romansa produksi Lionsgate tahun ini yang kedatangannya diantisipasi. Selain itu, aktor terkenal Harrison Ford dan Blake Lively juga bermain dalam film yang menceritakan seorang perempuan yang tak bisa menua ini.

Adaline Bowman (Lively) mengalami kecelakaan yang membuatnya kini tak bisa menua. Hal itu sempat membuatnya menjadi incaran FBI dan berbagai agen untuk meneliti bagaimana hal itu dapat terjadi. Namun tidak bagi Adaline sendiri, ia memutuskan untuk kabur dan mengganti identitasnya setiap 10 tahun sekali. 107 tahun telah berlalu, namun penampilan Adaline masih seperti wanita berumur 29 tahun. Bahkan anak perempuan satu-satunya pun, Flemming (Burstyn) telah memasuki masa tua-nya, membuat Flemming seakan-akan adalah neneknya. Adaline yang kini memakai nama Jenny bertemu dengan pria bernama Ellis Jones (Huisman) pada malam tahun baru 2015. Membuatnya dimabuk cinta kembali setelah sekian lama selalu kabur dari kehidupan nyata-nya. Namun hal yang tak disangka adalah ketika ayah Ellis, William (Ford) adalah pria yang dulu telah dicampakkan Adaline. Adaline harus tetap menyembunyikan identitasnya sebagai Jenny agar rahasianya tak diketahui banyak orang. Dilain tempat, rasa cinta dalam hati Adaline terhadap William dan Ellis tak bisa ditahan yang membuatnya justru dalam kebimbangan untuk kembali menjalani hidup normal, atau terus kabur mengganti identitasnya tanpa pernah bisa hidup normal dan menua.

Saturday 17 October 2015

Paper Towns

Score: 7.0/10
"Margo always loved mysteries. And in everything that came afterward, I could never stop thinking that maybe she loved mysteries so much that she became one" - Quentin Jacobsen

Sukses memerankan karakter remaja buta di film adaptasi karya John Green sebelumnya, kini Nat Wolff memegang lead role dalam adaptasi karya John Green lainnya, Paper Towns. Disutradarai Jake Schreier (Robot & Frank), film ini akan menjadi kali kedua bagi Nat Wolff hadir mengisi peran penting dalam novel remaja karya John Green ini. Tak lupa pula artis yang sedang naik daun, Cara Delevingne akan menjadi love interest dari karakter yang di perankan Nat Wolff itu sendiri. Setelah The Fault in Our Stars sukses dipasaran, Paper Towns langsung kembali digarap Fox untuk memenuhi deretan film-film bertemakan anak remaja-nya.

Quentin Jacobsen (Wolff) atau yang akrab disapa Q ini telah jatuh cinta pada pandangan pertama pada Margo (Delevingne) sejak kecil. Namun sayang, setelah sempat menjadi teman pertama Margo, Q enggan mengikuti jejak Margo yang terkenal sebagai cewek yang menyukai misteri dan petualangan. Sedangkan Q menjadi remaja yang tumbuh sebagai anak baik-baik dan rajin mengikuti perintah demi meraih cita-citanya menjadi seorang dokter. Minggu terakhir sebelum mereka lulus, Margo mendapati pacarnya selingkuh dengan sahabatnya sendiri, yang mana itu membuat Margo harus berpetualang bersama Q untuk membalaskan dendam pada teman-temannya. Q merasa hubungan-nya dengan Margo kembali dekat setelah melewati petualangan malam itu. Namun yang terjadi pada pagi harinya adalah Margo tiba-tiba menghilang. Berbekal beberapa petunjuk yang ditinggalkan Margo, Q berusaha memecahkan misteri yang ia tinggalkan. Ditemani sahabat-sahabatnya, Ben (Abrams) dan Radar (Smith), Q memulai petualangannya sendiri untuk menemukan 'keajaiban'nya sendiri sebelum acara Prom sekolah dimulai, dan juga tentu saja, Paper Towns yang selalu disinggung Margo pada pertemuan terakhirnya.

Saturday 10 October 2015

The Walk

Score:7.8/10
"People ask me 'Why do you risk death?'. For me, this is life." - Philippe Petit.

Salah satu film adaptasi yang diangkat dari novel 'gila' karya Philippe Petit berjudul "To Reach the Clouds" yang juga diangkat berdasarkan pengalaman hidupnya, seorang high wire artist. Robert Zemeckis (Forest Gump, Cast Away) selaku sang sutradara menginginkan format IMAX 3D agar penonton jgua bisa merasakan ketegangan yang dialami Philippe saat menyebrangi tali diantara dua menara World Trade Center. Joseph Gordon-Levitt pun dipilih untuk membintangi pemain high wire asal perancis. Tak lupa pula Ben Kingsley ikut bergabung meramaikan jajaran cast. The Walk akan memberikan sensasi seorang High Wire Artist yang memiliki mimpi besar bahwa tidak ada yang tidak mungkin didunia ini.

Semenjak melihat pertunjukan sirkus keliling, Philippe (Gordon-Levitt) bercita-cita menjadi High Wire Artist yang tidak hanya bekerja sebagai badut sirkus, namun Philippe memiliki cita-cita untuk menempatkan talinya pada tiang yang tinggi agar pertunjukan tak hanya bernilai hiburan, namun juga memiliki nilai seni yang tinggi. Hal itu lah yang menuntunnya ke New York untuk berjalan diatas langit diantara dua menara World Trade Center (WTC). Bertemu dengan Annie (Le Bon), yang selalu setia bersedia membantu mewujudkan mimpi Philippe tersebut. Tak lama kemudian, Jean-Louis (Sibony) resmi menjadi sahabat Philippe sekaligus photographer, rekan kedua. Philippe yang merasa masih belum memiliki cukup ilmu untuk memasang tali kemudian mendatangi Papa Rudy (Kingsley), pimpinan pemain sirkus keliling. Setelah siap dengan berbagai macam teori pengikatan, Philippe siap berangkat. Dalam perjalanan merencanakan aksi ilegal itu, Philippe juga mendapatkan banyak teman baru yang mendukungnya, sebut saja Jean- Francois / Jeff (Domboy) yang takut ketinggian, Barry (Valentine) yang punya kantor di gedung tersebut, Jean Pierre (Dale), Albert (Schwartz) dan David (Samuel). Aksi tersebut kemudian dianugerahi aksi terberani sepanjang masa yang dilakukan oleh sang High Wire Artist tersebut.

Monday 5 October 2015

The Martian

Score: 8.0/10
"I don't want to come off as arrogant here, but I'm the best botanist on the planet." - Mark Watney

Pemanasan sebelum meluncur ke Prometheus 2 yang diberi judul Alien: Paradise Lost, Ridley Scott mendapatkan kursi sutradara untuk film sci-fi adaptasi novel terkenal karya Andy Weir ini. Dan untuk kali ketiganya, Matt Damon menjadi karakter yang harus diselamatkan setelah Saving Private Ryan dan Interstellar. Tak hanya itu, Jessica Chastain yang juga baru saja bekerja sama dengan Matt Damon tahun lalu dalam Interstellar turut ambil bagian untuk film ini. Juga beberapa orang dari jagat Marvel, Sebastian Stan (Winter Soldier), Kate Mara (Invisible Woman) dan bahkan Michael Pena (Luis) akan bersama dengan tim yang dipimpin Chastain. Tak hanya itu pula, nama besar Chiwetel Ejiofor dan Sean Bean juga turut meramaikan film 'astronout'-nya tahun 2015 setelah tahun lalu diisi Interstellar dan Gravity pada tahun 2013.

Karena insiden badai yang menyebabkan awak ARES III harus membatalkan misinya, Mark Watney (Damon) terpisah dari teman-temannya dan tertinggal di planet Mars. Mark mencoba bertahan hidup dan memberi kabar ke Bumi bahwa ia masih hidup. Untungnya dengan gelar Botani-nya, ia terus mencoba bercocok tanam, melakukan berbagai perhitungan, hingga berhasil menghubungi pihak NASA. Tim ekpedisi yang dipimpin Lewis (Chastain) merasa bersalah meninggalkan Mark yang mereka kira telah mati disana. Mengetahui Mark masih hidup, tim ekpedisi ARES III beserta para pembesar NASA tetap giat mencari jalan keluar untuk membawa Mark pulang. Di lain tempat di Mars, Mark menghadapi berbagai cobaan dan ujian kesabaran untuk dapat bertahan hidup. Berbagai cara yang berhasil membuatnya bahagia seperti berhasil menanam kentang, menemukan dan mengaktifkan satelit lama untuk menghubungi NASA, namun tak jarang juga kabar buruk datang dari NASA itu sendiri. Kru ARES III pun tidak bisa berbuat banyak mengingat jarak yang memisahkan mereka tidaklah dekat. Berbagai persediaan dan persiapan telah di usahakan untuk membawa pulang Mark dari sana, hingga bertahun-tahun, Kru ARES III, NASA dan bahkan Mark tidak pernah menyerah untuk bisa survive dari keganasan tanah tandus tanpa udara di Mars.

Sunday 4 October 2015

Terminator Genisys

Score: 7.1/10
"A straight line... you just go and you don't look back" - Sarah Connor

Arnold kembali pada franchise film yang membesarkan namanya. Kali ini, sekuel sekaligus reboot halus dari Terminator yang menyandang nama Genisys ini disutradarai oleh Alan Taylor yang sudah sukses membidani Thor: The Dark World 2013 lalu. Mundurnya Christian Bale sebagai John Connor kemudian di gantikan dengan aktor yang angkat nama lewat perannya di Dawn of The Planet Of The Apes, Jason Clarke. Tak lupa pula mengajak artis kawakan serial Game of Thrones, Emilia Clarke yang didapuk peran sebagai Sarah Connor. Mengangkat alur cerita yang menggabungkan kisah Terminator dan Terminator 2: Judgement Day, Genisys merupakan babak awal dari franchise Terminator yang baru.

Kyle Reese (Courtney) dikirim ke masa lalu untuk menyelamatkan ibu dari John Connor (Jason Clarke) yang di targetkan oleh Terminator untuk di bunuh, Sarah Connor (Emilia Clarke). Dalam perjalanan, Kyle mendapatkan ingatan baru tentang garis waktu baru yang menegaskannya untuk menghentikan program Skynet, program yang membangun Terminator dan memusnahkan manusia, namun di daulat dengan nama berbeda, yakni Genisys. Namun sayangnya, ketika Kyle sampai, garis waktu telah berubah. Sarah telah mendapatkan penjaga Terminator nya yang ia beri nama Pop's (Schwarzenegger). Berhasil lolos dari kejar-kejaran dengan T-1000 (Lee), Kyle dan Sarah mengirim diri mereka maju ke tahun 2017, waktu dimana Skynet diluncurkan dengan nama Genisys. Hal yang tak terduga, John Connor yang sudah dimodifikasi menjadi seorang Terminator berusaha untuk mencegah usaha Kyle dan Sarah untuk menghancurkan Skynet. Pop's yang dikirim seseorang untuk melindungi Sarah pun ternyata sudah cukup tua dan rapuh untuk bertarung melawan John T-3000. Dapatkah Kyle dan Sarah mencegah Genisys online agar Judgement Day tidak terjadi?