Friday 23 December 2016

Assassin's Creed

Score: 7.0
"These are the sacred tenets of our brotherhood: to stay your blade from the flesh of the innocent, to hide in the plain sight, and above all else, never to compromise the brotherhood." - Callum Lynch

Setelah game adventure open world ini dirilis tahun 2009, maka era developer game Ubisoft ini pun semakin menanjak. Pasalnya, setelah seri game Prince of Persia dirilis, Assassin's Creed menambah jajaran game Ubisoft berkualitas. Game yang naskahnya ditulis oleh Patrick Desilets, Corey May, dan Jade Raymond ini kemudian di rilis reguler setiap tahunnya dan berkali-kali mendapat respon positif, maka jangan heran jika game ini akhirnya mendapatkan adaptasi layar lebar. Sempat tertunda satu tahun lamanya dari target awal, 20th Century Fox akhirnya memasang Michael Fassbender sebagai pemeran utamanya, dan membawa kembali pasangannya dalam Macbeth, Marion Cotillard sebagai pendampingnya. Tak lupa pula Justin Kurzel akan bereuni dengan mereka berdua juga.

Perseteruan antara kubu Assassin vs Templar telah terjadi sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Callum Lynch (Fassbender) adalah satu-satunya keturunan terakhir dari darah Aguilar, seorang Assassin zaman inkuisisi Spanyol yang terakhir kali diketahui memegang The Apple of Eden, artefak yang tertinggal dari penduduk pertama dunia yang dipercaya dapat mengendalikan kehendak banyak orang. Abstergo adalah sebuah industri dibawah pengaruh Templar yang ditugaskan untuk mencari artefak tersebut dengan cara menemukan keturunan Assassin-Assassin ternama untuk ditempatkan pada sebuah alat bernama Animus, untuk melihat jejak leluhurnya dari dna yang tersimpan. Setelah divonis hukuman mati, Cal kemudian menjadi pasien Sofia Rikkin (Cotillard). Dalam perjalanannya didalam Animus untuk menemukan The Apple of Eden, Cal harus menyatu dengan Aguilar agar dirinya mengalami kelumpuhan fatal dalam penolakannya pada Animus. Cal yang tak tahu berbahayanya jika menemukan artefak tersebut menuai respon negatif dari teman-teman sepenjaranya di Abstergo, maka Moussa (Williams) beserta beberapa temannya berniat menyelamatkan Cal dan Creed nya dari kebojoran informasi letak The Apple of Eden tersebut.

Saturday 17 December 2016

Rogue One: A Star Wars Story

Score: 7.8
"We have hope. Rebellions are built on hope!" - Jyn Erso

Sebuah spin-off dari saga besar kreasi George Lucas yang telah mengakar sejak tahun 1977. Di garap sepenuhnya oleh Disney, Gareth Edwards berkesempatan memegang peran sutradara untuk sebuah film yang ceritanya diangkat dari sebuah Legenda dibalik rencana penghancuran Death Star yang baru akan terjadi pada Star Wars Episode VI. Menggaet artis dari berbagai latar belakang kultur, Felicity Jones dan Riz Ahmed (British), Diego Luna (Mexico), Donnie Yen dan Wen Jiang (Chinese), Forest Whitaker (USA), dan Ben Mendelsohn (Australian) menjadi film ini penuh dengan warna berbagai ras dunia. Menempatkan ceritanya pada timeline diantara Episode III dan IV, serta setelah Star Wars: Rebel (Tv Series Animation), Rogue One: A Star Wars Story mengisi gap tersebut dan melengkapi kisah utama Star Wars trilogi keduanya (Episode IV-VI) dengan utuh.

Galen Erso (Mikkelsen) adalah orang dibalik perancangan sebuah senjata penghancur planet, Death Star. Ia mengorbankan dirinya kembali bekerja pada Empire demi keselamatan sang putrinya, Jyn Erso (Gadsdon). Menitipkan sang anak pada seorang Rebellion, Saw Gerrerra (Whitaker) mendidik Jyn untuk menjadi tentara yang kuat dan tak kenal takut. 15 tahun kemudian, Jyn Erso (Jones) di ajak bekerja sama kembali dengan pasukan Rebellion, Mon Mothma (O'Reilly) untuk menemukan kembali Saw Gerrera, Rebellion yang kini bekerja sendiri. Kembalinya Jyn pada Saw ternyata tepat pada saat sang pilot Empire yang berkhianat, Bodhi Rook (Ahmed) membawakan pesan khusus dari Galen untuk Saw dan semua Rebellion, khususnya Jyn, dan membeberkan rahasia dari kelemahan Death Star yang ia buat. Untuk dapat menghancurkan senjata pemusnah massal tersebut, Jyn harus mendapatkan denah Death Star. Sedihnya, beberapa dewan Rebellion ternyata masih enggan membantu Jyn untuk mencari denah tersebut di salah satu markas pasukan Empire. Maka dengan beberapa bantuan prajurit yang setia pada Jyn, Captain Cassian Andor (Luna), K-2SO (Tudyk), Chirrut (Yen), Baze (Jiang), Bodhi beserta beberapa prajurit anak buah Capt. Cassian segera berangkat mencari peta tersebut dan menamai diri mereka sebagai pasukan Rogue One.