Sekuel
pertama dari proyek sci-fi manusia kera adaptasi dari novel yang di
tulis Pierre Boulle, yang sudah lama di reboot. Duduk di kursi
penyutradaraannya, Matt Reeves sukses membangun atmosfer dunia kera-kera
yang cerdas ini.
Melanjutkan dari apa yang terjadi dalam film pertamanya tiga tahun silam. Caesar (Serkis) telah menjadi raja para kera yang tinggal di Redwood. Sepuluh tahun lamanya setelah wabah Simian Flu (ALZ-113) melanda dunia manusia, kini manusia yang mereka katakan 'kebal' terhadap wabah tersebut membangun sebuah tempat karantina di San Francisco. Merasa bahwa manusia kekurangan sumber daya listrik, Malcolm (Clarke) bersama teman-temannya di utus untuk memperbaiki bendungan rusak yang menjadi sumber daya listrik mereka. Bendungan itu terletak di tempat dimana para kera pimpinan Caesar ini tinggal. Setelah takjub bertemu dengan Caesar, Malcolm berusaha menjalin kerjasama agar manusia dan kera tetap bisa hidup damai. Tragisnya, Koba (Kebbel) kera yang dulu menjadi eksperimen manusia tidak setuju bekerjasama dengan manusia, dia justru ingin menghabisi kawanan manusia yang tersisa. Perbedaan pendapat antara Caesar dan Koba pun terus berlanjut hingga mencapai pelanggaran dari semboyan hidup para kera ini. Di lain tempat, Dreyfus (Oldman) telah menyiapkan beberapa senjata untuk mencegah penyerangan para kera ini.
Pesan dalam film yang sangat baik. 'Kera tidak membunuh kera' menjadi kunci dalam film ini bahwa mereka tidak ingin disamakan dengan manusia yang memiliki sifat saling membunuh. Dendam masa lalu Koba terhadap manusia menjadi sebuah intrik tersendiri bagi kaum Kera bahwa mereka tidak bisa tinggal diam menghadapi ancaman manusia. Kepercayaan Caesar pada Malcolm merupakan perwujudan bahwa kera memang benar-benar ingin hidup damai dengan manusia. Di luar semua itu, pertama kalinya saya melihat Gary Oldman bermain sebagai tokoh Antagonis dan aktingnya cukup baik mengingat film-film yang dulu ia mainkan bersifat protagonis. Beberapa tingkah kelucuan Koba dalam siasatnya mengambil senjata dari manusia cukup menghibur. Ditambah adegan peperangan antara kera menyerang dan mengurung manusia di dalam sangkar agar manusia tahu bagaimana hidup di dalam sangkar cukup memberi pesan moral terhadap kaum manusia. Secara keseluruhan, CGI dari bentuk kawanan kera sangat menyatu dengan alam. Tune gambar yang terlihat sangat sejuk juga memanjakan mata. Lalu musik penggiring yang dramatis melengkapi keseluruhan armada kera menjadi sebuah film yang tidak hanya mewah pada visualnya, namun pada pesan yang ingin disampaikan film ini.
Rate : 8.9/10
"Apes do not kill Apes" - Caesar
Melanjutkan dari apa yang terjadi dalam film pertamanya tiga tahun silam. Caesar (Serkis) telah menjadi raja para kera yang tinggal di Redwood. Sepuluh tahun lamanya setelah wabah Simian Flu (ALZ-113) melanda dunia manusia, kini manusia yang mereka katakan 'kebal' terhadap wabah tersebut membangun sebuah tempat karantina di San Francisco. Merasa bahwa manusia kekurangan sumber daya listrik, Malcolm (Clarke) bersama teman-temannya di utus untuk memperbaiki bendungan rusak yang menjadi sumber daya listrik mereka. Bendungan itu terletak di tempat dimana para kera pimpinan Caesar ini tinggal. Setelah takjub bertemu dengan Caesar, Malcolm berusaha menjalin kerjasama agar manusia dan kera tetap bisa hidup damai. Tragisnya, Koba (Kebbel) kera yang dulu menjadi eksperimen manusia tidak setuju bekerjasama dengan manusia, dia justru ingin menghabisi kawanan manusia yang tersisa. Perbedaan pendapat antara Caesar dan Koba pun terus berlanjut hingga mencapai pelanggaran dari semboyan hidup para kera ini. Di lain tempat, Dreyfus (Oldman) telah menyiapkan beberapa senjata untuk mencegah penyerangan para kera ini.
Pesan dalam film yang sangat baik. 'Kera tidak membunuh kera' menjadi kunci dalam film ini bahwa mereka tidak ingin disamakan dengan manusia yang memiliki sifat saling membunuh. Dendam masa lalu Koba terhadap manusia menjadi sebuah intrik tersendiri bagi kaum Kera bahwa mereka tidak bisa tinggal diam menghadapi ancaman manusia. Kepercayaan Caesar pada Malcolm merupakan perwujudan bahwa kera memang benar-benar ingin hidup damai dengan manusia. Di luar semua itu, pertama kalinya saya melihat Gary Oldman bermain sebagai tokoh Antagonis dan aktingnya cukup baik mengingat film-film yang dulu ia mainkan bersifat protagonis. Beberapa tingkah kelucuan Koba dalam siasatnya mengambil senjata dari manusia cukup menghibur. Ditambah adegan peperangan antara kera menyerang dan mengurung manusia di dalam sangkar agar manusia tahu bagaimana hidup di dalam sangkar cukup memberi pesan moral terhadap kaum manusia. Secara keseluruhan, CGI dari bentuk kawanan kera sangat menyatu dengan alam. Tune gambar yang terlihat sangat sejuk juga memanjakan mata. Lalu musik penggiring yang dramatis melengkapi keseluruhan armada kera menjadi sebuah film yang tidak hanya mewah pada visualnya, namun pada pesan yang ingin disampaikan film ini.
Rate : 8.9/10
"Apes do not kill Apes" - Caesar
No comments:
Post a Comment