Wednesday 21 October 2015

The Boxtrolls

Score: 6.9/10
"Don't do it. You won't change who you are. Cheese, Hats, Boxes. They don't make you. "YOU" make you." - Eggs

Salah satu film animasi yang mengisi jajaran nominasi OSCAR tahun ini pada Maret lalu. Di adaptasi dari novel berjudul Here Be Monsters! karya Alan Snow. Di sutradarai oleh Graham Annable dan co-director Anthony Stacchi. Studio yang sebelumnya juga memproduksi film animasi Caroline dan Paranorman ini juga menggaet artis-artis papan atas untuk mengisi peran pengisi suaranya, seperti Ben Kingsley, Jared Harris, dan Elle Fanning. Film ini juga bukan seluruhnya menggunakan format animasi, tetapi juga menggunakan figure 3D dan men-shot nya menjadi motion capture.

Eggs (Wright) adalah anak manusia yang besar bersama kawanan Boxtrolls (Trolls yang menggunakan kardus kotak sebagai pakaiannya). Mereka tinggal dibawah tanah kota dan aktif pada malam hari untuk menemukan benda-benda bekas, bahkan juga menjadi pekerja malam yang handal dalam memperbaiki suatu sistem. 10 tahun berlalu, jumlah Boxtrolls berkurang tiap harinya, sampai suatu hari Fish (Baker) salah satu boxtrolls yang merawat Eggs berhasil ditangkap oleh Snatcher (Kingsley). Lord Portley-Rind (Harris) menjanjikan topi putih untuk Snatcher bila ia berhasil menghabiskan Boxtrolls diseluruh kota. Topi putih tersebut berguna untuk Snatcher yang menginginkan keju terlezat dikota itu. Namun Winny (Fanning) anak dari Portley-Rind menemukan Eggs. Eggs kemudian menyelamatkan kembali Fish dan teman-temannya dan berusaha agar masyarakat mengetahui bahwa Boxtrolls tidaklah berbahaya. Winny juga harus menyadarkan ayahnya yang tergila-gila dengan tahta, topi putih dan keju-nya. Dibalik semua itu, Snatcher tetap berusaha mendobrak markas Boxtrolls, menghancurkan semuanya, dan menuntut janji sang raja.




Plot cerita yang menarik, banyak pula pesan positif dalam film ini yang khususnya juga bisa dikonsumsi anak-anak. Namun animasinya yang cenderung dark, kotor dan warnanya yang bukan warna kesukaan anak-anak sepertinya harus membatasi cakupan audiencenya bahwa mungkin tidak semua anak menyukai gaya karakter dalam film ini. Proses pengambilan gambarnya yang men-shot satu per satu pergerakan figure ini membuat beberapa adegan terkesan kaku dan seperti gagal render, terutama untuk beberapa pengambilan close up shot. Dari segi karakter, Snatcher memang sudah terlihat dari awal bahwa ialah yang akan menjadi peran sang antagonis, namun terkadang sifat raja Portley-Rind juga membuat penonton jengkel dengan kecintaannya terhadap keju melebihi anaknya sendiri.


Visualisasi karakter Boxtrolls pun relatif lucu namun mengerikan. Bayangkan saja trolls yang biasa terlihat besar, bisa masuk kedalam box kecil dan bertingkah lucu nan aneh. Pembedaan nama dari para Boxtrollspun menarik perhatian, bahkan penonton mungkin akan bisa menebak nama-nama dari Boxtrolls tersebut karena pemberian nama tersebut berasal dari gambar box yang dipakai masing-masing Boxtrolls. Overall, film ini menyajikan animasi yang kreatif dan tak biasa meski agak menjijikkan, namun penuh dengan pesan moral yang tersirat dengan berbagai metafora.


No comments:

Post a Comment