Mengangkat kembali kisah fantasy Middle Earth, The Hobbit menceritakan kisah prekuel dari seri Lord of The Ring. Peter Jackson pun kembali menduduki posisinya sebagai sutradara. Di angkat dari novel karya John Ronald Reuel Tolkien, film ini akan menjadi awal dari trilogi baru The Hobbit.
60 tahun sebelum insiden yang terjadi di Lord Of The Ring, Thorin Oakshield (Armitage) adalah seorang pewaris tahta raja Dwarf yang ingin merebut kembali tanah airnya di Lone Mountain, Erebor dari jajahan seekor naga yang di sebut Smaug. Di bantu oleh seorang penyihir, Gandalf (McKellen) mencari seorang Hobbit pemberani untuk melengkapi misi perebutan tanah air Dwarf ini. Bilbo Baggins (Freeman) kemudian memutuskan untuk bergabung dan bertualang bersama 13 dwarf menuju Erebor. Dalam perjalanan, mereka menemui banyak rintangan. Thorin bertemu dengan Orc yang membunuh ayahnya, Azog (Barnett). Azog pun ingin membalaskan dendam karena tangan kirinya yang terpotong oleh pedang Thorin saat penyerangan bangsa Orc ke Dwarf beberapa tahun silam. Sempat singgah di tempat Elf, Gandalf meminta pencerahan tentang perjalanan mereka kepada
Elrond (Weaving), Galadriel (Blanchett), dan Saruman (Lee). Tanpa mereka sadari, kekuatan hitam yang di sebut Necromancer (Cumberbatch) sedang mengikuti mereka dari sebuah reruntuhan. Bilbo juga menemukan takdirnya yang menemukan sebuah cincin dari Gollum (Serkis) saat terjebak di sarang goblin.
Storyline di ceritakan sangat detail dan rinci pada setiap bagiannya hingga perubahan seorang karakter Bilbo Baggins sedikit demi sedikit pun terlihat, dari awalnya yang seorang penakut menjadi seorang hobbit pemberani. Begitu pula dengan Thorin yang tadinya meremehkan kekuatan Bilbo, malah berhutang nyawa padanya. Ian Mckellen masih berperan baik menjadi penyihir kuat yang bijaksana. Akting kekejaman Azog pun dimainkan dengan baik oleh Bennet, dan sang maestro yang wajahnya selalu di tutupi CGI pun (Serkis as Gollum) sangat memukau ketika mengekspresikan cara berpikir Gollum layaknya seorang yang sedang buang air besar.
CGI yang di tampilkan sungguh mempesona. Arsitektural instana Erebor sebelum di serang Smaug sangat memanjakan mata. Belum lagi di tambah scene-scene pemandangan hijau dengan komposisi sempurna. Efek make up artist memiliki gaya khas Middle Earth yang kreatif. Orc, Goblin dan berbagai creatures aneh lainnya juga terlihat baik dan menyatu dengan lingkungan. Overall, film ini menjadi pembuka saga Hobbit yang menarik, bahkan yang belum pernah menonton Lord Of The Ring pun tidak perlu menontonnya karena film ini bersifat prekuel dari LOTR.
Rate : 8.5 / 10
"True courage is not about to take a life, but to despair what." - Gandalf
60 tahun sebelum insiden yang terjadi di Lord Of The Ring, Thorin Oakshield (Armitage) adalah seorang pewaris tahta raja Dwarf yang ingin merebut kembali tanah airnya di Lone Mountain, Erebor dari jajahan seekor naga yang di sebut Smaug. Di bantu oleh seorang penyihir, Gandalf (McKellen) mencari seorang Hobbit pemberani untuk melengkapi misi perebutan tanah air Dwarf ini. Bilbo Baggins (Freeman) kemudian memutuskan untuk bergabung dan bertualang bersama 13 dwarf menuju Erebor. Dalam perjalanan, mereka menemui banyak rintangan. Thorin bertemu dengan Orc yang membunuh ayahnya, Azog (Barnett). Azog pun ingin membalaskan dendam karena tangan kirinya yang terpotong oleh pedang Thorin saat penyerangan bangsa Orc ke Dwarf beberapa tahun silam. Sempat singgah di tempat Elf, Gandalf meminta pencerahan tentang perjalanan mereka kepada
Elrond (Weaving), Galadriel (Blanchett), dan Saruman (Lee). Tanpa mereka sadari, kekuatan hitam yang di sebut Necromancer (Cumberbatch) sedang mengikuti mereka dari sebuah reruntuhan. Bilbo juga menemukan takdirnya yang menemukan sebuah cincin dari Gollum (Serkis) saat terjebak di sarang goblin.
Storyline di ceritakan sangat detail dan rinci pada setiap bagiannya hingga perubahan seorang karakter Bilbo Baggins sedikit demi sedikit pun terlihat, dari awalnya yang seorang penakut menjadi seorang hobbit pemberani. Begitu pula dengan Thorin yang tadinya meremehkan kekuatan Bilbo, malah berhutang nyawa padanya. Ian Mckellen masih berperan baik menjadi penyihir kuat yang bijaksana. Akting kekejaman Azog pun dimainkan dengan baik oleh Bennet, dan sang maestro yang wajahnya selalu di tutupi CGI pun (Serkis as Gollum) sangat memukau ketika mengekspresikan cara berpikir Gollum layaknya seorang yang sedang buang air besar.
CGI yang di tampilkan sungguh mempesona. Arsitektural instana Erebor sebelum di serang Smaug sangat memanjakan mata. Belum lagi di tambah scene-scene pemandangan hijau dengan komposisi sempurna. Efek make up artist memiliki gaya khas Middle Earth yang kreatif. Orc, Goblin dan berbagai creatures aneh lainnya juga terlihat baik dan menyatu dengan lingkungan. Overall, film ini menjadi pembuka saga Hobbit yang menarik, bahkan yang belum pernah menonton Lord Of The Ring pun tidak perlu menontonnya karena film ini bersifat prekuel dari LOTR.
Rate : 8.5 / 10
"True courage is not about to take a life, but to despair what." - Gandalf
No comments:
Post a Comment