Tuesday 30 December 2014

The Hobbit : The Battle of The Five Armies


Siapa yang tidak menunggu-nunggu akhir dari babak pamungkas prekuel Lord of The Ring (LoTR) yang terbagi menjadi trilogi ini, sudah 3 tahun lamanya di setiap penghujung tahun, pahlawan dari Middle Earth ini menyapa penggemarnya. Tahun ini, penggemar karya Peter Jackson (Director) dan J.R.R Tolkien (Novel Writer) harus menerima perpisahan dari dunia Tolkien ini.

Smaug menyerang Lake-town. seluruh penduduk bahu membahu untuk menyelamatkan diri mereka. Setelah berhasil mengambil Arkenstone dan merebut kembali tanah Erebor dari Smaug (Cumberbatch), Thorin Oakenshield (Armitage) terkena penyakit Dragon Sickness, ialah penyakit yang terobsesi dengan harta berlimpah, serakah, dan rela melakukan apapun untuk mendapatkan Arkenstone, bahkan mengkhianati persahabatannya dan mengingkari janji. Melihat temannya yang sudah buta itu, Bilbo Baggins (Freeman) menyembunyikan Arkenstone dan memberikannya ke pemimpin persatuan ras manusia dan elf dari Woodland, Bard (Evans) dan Thranduil (Pace). Thorin yang tidak menginginkan kekayaan Erebor di sentuh oleh ras lain, ia kemudian memutuskan untuk perang dengan manusia dan Elf. Sementara itu, bahaya datang dari kelompok Orc yang di pimpin oleh Azog (Bennet) dan Bolg (Tui) berencana merebut wilayah Erebor.
Di lain tempat, Gandalf (McKellen) beserta para penyihir lainnya merasakan sebuah kekuatan jahat Sauron berusaha untuk bangkit ke dunia. Perang antara ras Manusia, Elf, Dwarf dan Orc pun sudah tak mungkin di elakkan, ras manakah yang akan menang dan mendapatkan tanah Erebor...?

Di buka dengan epik dari penyerangan Smaug ke Lake Town. Eksperimen teknologi pengambilan gambar dalam 3D 48 frame per second terbukti sukses menampilkan gambar motion capture yang menawan. Visualisasi nya yang megah sebagai sebuah karya epik fantasi ini ternyata memiliki pendanaan yang cukup besar untuk level film-film box office sepanjang masa. Miniatur-miniatur CGI yang di gunakan pun tidak bisa di anggap remeh, terbukti di balik pendanaan nya yang besar, trilogi ini dapat meraup keuntungan lebih besar dari trilogi LoTR sebelumnya.

Penutup petualangan Hobbit dari Shire ke Lonely Mountain ini tak lepas dari pesan moral tentang keserakan akan harta, film yang proses syutingnya telah usai pada akhir 2013 ini juga memiliki kualitas cerita lebih baik dari 2 installment pendahulunya sekaligus menjadi sebuah prekuel yang sempurna bagi LoTR. Tidak seperti film-film perang pada umumnya, film ini memiliki fokus karakter yang sempurna sehingga meski perang sedang berlangsung, penonton dapat terus mengikuti peperangan yang terjadi dan memahami jalan cerita seutuhnya. Pencitraan pada masing-masing karakter pun terlihat jelas, terutama transformasi Thorin dari Dwarf yang serakah menjadi sadar akan arti persahabatan dan kepercayaan. Tak lupa pula di hiasi bumbu-bumbu cinta yang harus berakhir mengenaskan. Kekejaman Azog melebihi kekejaman peran-peran Antagonis pada umumnya dan itu sukses membawa Trilogi ini menuju ending yang menawan.

Rate : 8.8/10

"One day, I'll remember. Remember everything that happened. The good, the bad, those who survived, and those that did not." - Bilbo Baggins.

No comments:

Post a Comment