Wednesday, 10 February 2016

Deadpool

Score: 7.5/10
"You're probably thinking "This is a superhero movie, but that guy in the suit just turned that other guy into a fucking kebab." Surprise, this is a different kind of superhero story." - Deadpool

Setelah terlalu lama terombang-ambil dalam perealisasiannya, Pihak 20th Century Fox kemudian memberikan lampu hijau bagi superhero berjulukan 'Merc with mouth' ini. Sempat tampil juga sebagai ikon tersebut dalam X-Men origins: Wolverine, Ryan Reynolds kembali memerankan Wade Wilson dalam spin-off dari salah satu karakter X-Men ini, Deadpool. Setelah kegagalan reboot Fantastic Four tahun lalu, film ini masih dipercayakan pada sutradara yang terbilang masih hijau dalam dunia peyutradaraan. Deadpool adalah debut penyutradaan besar pertama dari Tim Miller.

Wade Wilson (Reynolds) adalah seorang Mercenaries (tentara bayaran) yang biasanya menghukum orang-orang berkelakuan buruk. Setelah bertemu dengan Vanessa (Baccarin), Wade memutuskan untuk menjalin kehidupan bersama dengannya. Naasnya, Wade malah tertular kanker yang membuatnya harus merasa putus asa dalam menjalani hidup. Saat itulah, datang tawaran yang mengaku-ngaku sebagai organisasi pembuat superhero yang nyatanya dapat menyelamatkan hidup Wade. Hal yang dilakukan organisasi tersebut ternyata bertolak belakang dengan apa yang dibayangkan Wade. Mereka justru membuat orang-orang yang tadinya tak berdaya menjadi tentara bayaran yang mendukung perbuatan orang-orang jahat. Wade kemudian disuntikkan gen mutan oleh Ajax (Skrein), salah satu dokter sekaligus pimpinan organisasi tersebut. Untuk memicu aktifnya gen mutan tersebut, Wade harus merasakan sakit antara hidup dan mati. Karena Wade tak pernah bisa diam, Ajax yang kesal dengan celotehannya mengurung Wade dalam ruang hampa udara. Hal ini membuat gen mutan dalam tubuh Wade aktif dan membuat kulitnya hancur. Meski berhasil selamat dari tempat tersebut, Wade yang kemudian menamai dirinya Deadpool mulai memburu Ajax untuk menuntut ganti rugi atas apa yang ia perbuat pada seluruh tubuhnya. Wade juga belum bisa bertemu kembali dengan Vanessa mengingat keadaannya yang saat ini sangat menjijikkan membuat Sang Deadpool terus berpikir bahwa keberadaan nya akan selalu ditolak kekasih tercinta.



Premis cerita yang sangat simpel. Hal ini tentu membuat film yang karakter utamanya 'banyak omong' menjadi lebih mudah diikuti, dalam artian, penonton tidak terlalu berpikir pusing pada storyline-nya meski banyak sekali gurauan sang 'Merc with Mouth' yang gak penting. Terlepas dari storyline, rupanya sang aktor dan berbagai kru yang terlibat dalam syuting kerap kali berimprovisasi pada naskah dengan menambahkan gurauan maupun dialog-dialog lucu. Baik itu yang berhubungan dengan film, maupun yang bahkan melecehkan studio mereka sendiri. Selain itu, karakter sang Deadpool sendiri semenjak awal film nyatanya sudah dapat mengundang tawa penonton. Opening Scene yang beda dari film-film superhero kebanyakan (ditambah lagi dengan penuturan nama pemain dan sutradara yang gak biasa dari biasanya), juga pembawaan film yang kerap disebut sebagai tipe Breaking The Fourth Wall, yakni mengajak para penontonnya untuk ikut masuk kedalam film tersebut.



Setelah opening scene, sang Deadpool sendiri menceritakan kisah hidupnya secara back-to-back langsung kepada penonton. Terus terang, aksi pembukaan film sudah cukup spektakuler. CGI tingkat tinggi dan kelucuan Deadpool sudah dipacu bahkan mulai dari awal film dan awal kisah flashback sang mutan hasil pencampuran gen tersebut. Ryan Reynolds berhasil memerankan seorang pria yang cool dan tampan, namun kekurangannya adalah, raut wajah sang aktor sepertinya kurang pas dengan gurauan lucunya. Justru saat-saat ia menutup wajahnya dengan topeng Deadpool itulah yang ditunggu-tunggu. Dibalik itu semua, kisah romantis antara Wade-Vanessa juga tak jarang mengundang tawa, bahkan sampai akhir setelah mereka sekian lama tak bertemu (meski Wade sudah lama mencuri pandang Vanessa). Colossus dan Negasonic juga tidak buruk. Dan Ajax? Saya tidak bisa mendeskripsikan karakter ini. Apakah ia pimpinan organisasi? Dalam tampilannya masih tidak cocok untuk jadi pimpinan. Ed Skrein juga kurang memancarkan aura penjahat, mau dibawa kemana aura karakter musuh Deadpool tersebut?



Film ini bisa dibilang berhasil karena menampilkan sisi komedi yang sangat kental dan 'Ngena'. Terutama bagi fans Marvel, sepertinya mereka akan lebih mengerti dengan banyaknya joke yang berkaitan langsung dengan Marvel Universe disini. Jangan lupa juga dengan soundtrack yang sangat terasa pas difilm ini. Belum lagi dengan banyak karakter lucu untuk mendukung sensasi komedi film ini Blind AI, Weasel, bahkan scene ceramah Colossus bisa dijadikan lucu di akhir film. Oh, jangan lupakan juga tingkat kesadisan yang sangat parah (meski sepertinya dalam hal ini, LSF Indonesia telah mensensor beberapa adegan yang terlalu parah, namun terbukti tidak mengganggu jalan cerita seperti apa yang mereka lakukan pada Kingsman tahun lalu), hal ini tentu saja membuat film superhero ini sangat tidak cocok untuk ditonton anak-anak.


Overall, Deadpool mungkin akan masuk kedalam salah satu film Marvel yang sukses dalam segi komersil di tangan Fox. Dan sepertinya, tim yang menggarap film pertamanya ini akan kembali jika sekuelnya akan terealisasikan. Saya cukup penasaran jika Deadpool berhasil bergabung dalam X-Men, tentunya, gaya filmnya pasti akan menjadi berbeda dibandingkan Breaking The Fourth Wall yang dianut Deadpool saat ini terbukti sukses menjadi pembicaraan banyak orang sejak film nya rilis dan mendapatkan rating yang lumayan tinggi di situs-situs film terpercaya.


Kesimpulan:

Deadpool adalah salah satu pembuka dari film-film yang menganut adegan-adegan sadis tahun ini. Terlepas dari itu, sisi komedi dari film tidak hanya mengundang tawa penonton, bahkan Tim Miller selaku sutradara debutan menyajikan Deadpool ke dalam film dengan format Breaking The Fourth Wall. Alhasil, berbagai dialog komedi yang sebenarnya mungkin agak flat tetap berhasil membuat tawa. Dibuka dengan line perkenalan dan opening scene yang belum pernah saya lihat sebelumnya, dan ditutup pula dengan penantian After Credit Scene yang tak kalah lucu dengan filmnya. Kisah romantis dan plot dalam Deadpool mungkin cenderung terkesan biasa saja, lalu dimana letak luar biasanya? tentu saja ada pada kualitas CGI. Pemain pendukung pun tidak hanya asal tampil sebagai cameo, mereka juga punya line-line yang tak kalah menarik yang mendukung karakter Deadpool. Overall, Deadpool sangat cocok untuk ditonton bersama kalangan teman-teman, keluarga dan yak. . . usahakan tidak mengajak anak-anak untuk menonton film ini.

No comments:

Post a Comment