Friday 26 February 2016

Room

Score: 7.8/10
"There's doors and... more doors. And behind all the doors, there's another inside, and another outside. And things happen, happen, HAPPENING. It never stops. Plus, the world's always changing brightness, and hotness. And there's invisible germs floating everywhere. When I was small, I only knew small things. But now I'm five, I know EVERYTHING!" - Jack

Diadaptasi dari novel karya Emma Donoghue yang naskahnya sendiripun juga ia tulis untuk film ini. Disutradarai oleh Lenny Abrahamson serta menggaet artis cilik yang baru yang kualitas aktingnya tak bisa diremehkan, Jacob Tremblay. Room mendapatkan kesempatan untuk memenangkan 4 Nominasi dalam OSCARS tahun ini yang terdiri dari Best Picture, Best Directing, Actrees In A Leading Role, dan Adapted Screenplay yang otomatis akan membawa nama besar orang-orang penting dalam film ini yakni Abrahamson, Larson dan Donoghue. Pun begitu, meski judul yang diangkat adalah 'Room' namun isi didalam film nya malah terasa sangat luas yang membuat judul tersebut seperti hanya sebuah metafora belaka. Dan itu adalah salah satu hal bagus dalam film ini.

Joy (Larson) telah 7 tahun diculik oleh orang yang tak ia kenal dan dikurung didalam sebuah kamar dalam gudang. Tak pernah keluar dari gudang membuatnya harus mendidik Jack (Tremblay) yang ia lahirkan disana sampai usianya berumur 5 tahun dan tidak mengenal dunia luar. Berbagai rencana yang ia lakukan untuk kabur selalu gagal sampai akhirnya Jack sudah cukup umur dan dapat mengerti rencana yang ibunya berikan untuk menjebak sang penculik hingga akhirnya mereka bisa selamat keluar dari ruangan tersebut. Sekeluarnya dari tempat itu setelah 7 tahun, tentu saja banyak perubahan yang dirasakan Joy, termasuk berpisahnya kedua orang tua mereka yang membuat Joy kesal. Namun bagi Jack yang baru saja melihat dunia luar, Jack harus berusaha keras beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru disekitarnya. Meski sebelumnya Jack sudah pernah melihat dunia luar lewat televisi, ia tetap merasa sulit berinteraksi dengan orang luar. Bagi Jack, 5 tahun didalam kamar tersebut membuatnya merasa kangen akan hari-hari nya dalam ruangan sempit tersebut, dunia luar sangat luas dan beragam sampai akhirnya Jack bisa lepas dan merasa bebas di dunia luar.




Film ini lebih mengedepankan konflik dimana seorang anak tumbuh besar didalam sebuah ruangan dan hanya mengenal dunia luar lewat televisi dengan berbagai imajinasi yang tak tertahankan didalam kepalanya. Unsur 'Room' pun seakan tak pernah bisa lepas dari film ini. Selepasnya dari ruangan yang menyekap ibu dan anak tersebut, kita masih disuguhkan beberapa ruangan yang menurut Jack adalah asing baginya. Pertama, kamar rumah sakit dilantai atas yang menyajikan banyak jendela. Memperlihatkan banyak gedung tinggi dan taman dibawahnya. Lalu, Kamar sang ibu pada kediaman barunya yang cerah dengan warna pink, kasur empuk, dan foto-foto dan poster artis yang terpajang dikamarnya. Semua itu dibuat untuk melihat reaksi Jack terhadap kamar-kamar lainnya. Pada awalnya, situasi mereka setelah keluar dari ruang penyekap mereka ternyata terlihat buruk dimata Jack. Mamanya yang marah kepada ayah dan ibunya (kakek dan nenek Jack yang telah berpisah), termasuk kondisi Joy yang belum pulih maksimal membuat Jack merindukan masa-masa didalam ruangan yang menurutnya lebih damai dan tentram.


Akting dari Brie Larson dan Jacob Trembley memang pantas diacungi jempol. Mereka berdua benar-benar memperlihatkan hubungan antara ibu dan anak yang sangat lekat dan wajar ketika Jack marah kepada sang ibu. Sutradara Lenny Abrahamson pun mengemas isi dari film ini dengan baik dan menarik, termasuk ketika mendeskripsikan dunia luar dari mata Jack yang belum pernah keluar ruangan. Akibatnya, penonton bisa merasakan apa yang Jack rasakan, mulai dari ketika ia melihat cahaya matahari secara langsung, jatuh dan dikejar Old Nick, saat ia ditanyai polisi dan melihat pemandangan luar dari jendela mobil polisi, bahkan sampai ia tiba dikediaman lama sang ibu. Efek cahaya matahari dan blur-nya lingkungan sekitar pada awal Jack keluar dari ruangan membuat transisi sequence dari ruang penyekapan sampai Jack tiba diluar ruangan semakin menarik.


Storyline, cukup menarik mengingat bahwa dari pandangan Jack lah film ini berjalan. Naskah cukup bagus dengan salam pembuka Jack pada seluruh attribut ruangan, kata-kata manis yang Jack ungkapkan dalam hatinya saat berada didalam dan setelah keluar ruangan, membedakan dunia didalam kamar dan dunia luas, bahkan sampai kepada salam selamat tinggal Jack kepada atribut kamar diakhir film. Scoring cukup membawa feel kita terbang melayang merasakan apa yang Jack dan Joy rasakan mulai dari aktifitas yang membuat mereka bahagia didalam kamar, rasa senang sang ibu ketika mereka berhasil keluar, dan rasa bahagia mereka ketika akhirnya Jack bisa beradaptasi dengan dunia yang lebih luas.


Overall, film ini terbilang sangat unik karena mendeskripsikan seorang anak yang lahir dan selama 5 tahun tak pernah keluar ruangan. Bahkan dengan setengah dari durasi film yang mengambil set didalam kamar tersebut membuat penonton juga ikut merasakan rasanya tak bsia melihat dunia luar. Termasuk bertanya-tanya tempat seperti apa yang ada diluar kamar tersebut dan merasakan transisi situasi dan kondisi yang luar biasa dari film ini. Lenny mengemas film ini juga dengan beberapa pesan moral mengenai pentingnya pengenalan anak untuk berinteraksi pada dunia sekitarnya, bukan hanya menonton televisi, atau terus berdiam dengan smartphonenya. Terutama pada Jack yang masih sulit beradaptasi pada dunia luar dalam film ini sampai akhirnya ia berhasil memecah rasa tersebut dan tak lagi merasa bahwa dunia dalam 'Kamar' adalah dunia yang membahagiakan.


1 comment:

  1. Azeeeek, labelsnya kayanya kudu dibanyakin deh biar ke detect search engine ahahaha

    ReplyDelete