Score: 7.7/10
"Musicians play their instruments. I play the orchestra." - Steve Jobs
Entah sudah berapa kali kisah biografi sang CEO perusahaan ternama 'Apple' ini diangkat ke layar lebar. Bedanya, film yang digarap sutradara yang telah angkat nama lewat Slumdog Millionaire, Danny Boyle ini berhasil memasukkan dua nama kedalam nominasi perhelatan OSCARS tahun ini. Nama tersebut tak lain adalah Michael Fassbender dan Kate Winslet, dua aktor ternama yang memang sudah tidak bisa diragukan lagi kualitas aktingnya. Dalam film ini, Boyle tidak menghadirkan kisah Steve Jobs secara rinci, namun justru lebih kepada pergulatan batin sang CEO dalam jatuh bangunnya menjalankan perusahaan tersebut, sampai akhirnya ia dikeluarkan, lalu kembali lagi ke Apple.
Steve Jobs (Fassbender) akan meluncurkan produk baru Apple yang dinamakan Macintosh. Produk tersebut sangat berlawanan dengan produk sebelumnya, Apple II yang memiliki open system sedangkan Macintosh menggunakan Closed System. Steve Wozniak (Rogen) menginginkan agar Jobs mau mengakui kreasinya beserta tim Apple II yang telah menopang keuangan perusahaan sebelum Jobs kembali setelah ia membangun NEXT. Masalah Jobs pun bukan hanya itu, Chrisann (Waterston) meminta pertanggung jawaban biaya hidup pada Steve untuk ia dan anaknya, Lisa (Moss). Seiring berjalannya waktu, ia akhirnya mulai bisa beradaptasi dengan anaknya, Lisa (Sobo) yang menginkan Steve Jobs benar-benar menjadi ayahnya, sedangkan Steve Jobs sendiri terlalu terpaku pada pekerjaannya dalam membangun perangkat Next. John Sculley (Daniels) selaku produser yang memecatnya dari Apple pun kembali membawa masalah untuk Jobs pada detik-detik peluncuran Next, begitu pula dengan Steve Wozniak. Dari berbagai perhelatan yang ditampilkan, Steve akhirnya bisa kembali lagi ke Apple. Namun setelah jeda waktu beberapa tahun sampai peresmian Macintosh yang selanjutnya, hubungan Steve dengan sang anak, Lisa (Jardine) malah tak kunjung membaik. Sahabat sekaligus orang yang selalu ada di belakang Steve, Joanna Hoffman (Winslet) meyakinkan dan membantu Steve dalam membereskan setiap masalah yang datang.
"Musicians play their instruments. I play the orchestra." - Steve Jobs
Entah sudah berapa kali kisah biografi sang CEO perusahaan ternama 'Apple' ini diangkat ke layar lebar. Bedanya, film yang digarap sutradara yang telah angkat nama lewat Slumdog Millionaire, Danny Boyle ini berhasil memasukkan dua nama kedalam nominasi perhelatan OSCARS tahun ini. Nama tersebut tak lain adalah Michael Fassbender dan Kate Winslet, dua aktor ternama yang memang sudah tidak bisa diragukan lagi kualitas aktingnya. Dalam film ini, Boyle tidak menghadirkan kisah Steve Jobs secara rinci, namun justru lebih kepada pergulatan batin sang CEO dalam jatuh bangunnya menjalankan perusahaan tersebut, sampai akhirnya ia dikeluarkan, lalu kembali lagi ke Apple.
Steve Jobs (Fassbender) akan meluncurkan produk baru Apple yang dinamakan Macintosh. Produk tersebut sangat berlawanan dengan produk sebelumnya, Apple II yang memiliki open system sedangkan Macintosh menggunakan Closed System. Steve Wozniak (Rogen) menginginkan agar Jobs mau mengakui kreasinya beserta tim Apple II yang telah menopang keuangan perusahaan sebelum Jobs kembali setelah ia membangun NEXT. Masalah Jobs pun bukan hanya itu, Chrisann (Waterston) meminta pertanggung jawaban biaya hidup pada Steve untuk ia dan anaknya, Lisa (Moss). Seiring berjalannya waktu, ia akhirnya mulai bisa beradaptasi dengan anaknya, Lisa (Sobo) yang menginkan Steve Jobs benar-benar menjadi ayahnya, sedangkan Steve Jobs sendiri terlalu terpaku pada pekerjaannya dalam membangun perangkat Next. John Sculley (Daniels) selaku produser yang memecatnya dari Apple pun kembali membawa masalah untuk Jobs pada detik-detik peluncuran Next, begitu pula dengan Steve Wozniak. Dari berbagai perhelatan yang ditampilkan, Steve akhirnya bisa kembali lagi ke Apple. Namun setelah jeda waktu beberapa tahun sampai peresmian Macintosh yang selanjutnya, hubungan Steve dengan sang anak, Lisa (Jardine) malah tak kunjung membaik. Sahabat sekaligus orang yang selalu ada di belakang Steve, Joanna Hoffman (Winslet) meyakinkan dan membantu Steve dalam membereskan setiap masalah yang datang.
Dalam film ini, Boyle menyajikan semua masalah Steve Jobs pada tiga stage tiap peluncuran produk yang dibuat Steve Jobs. Diadaptasi dari buku karya Walter ISaacson, film Steve Jobs kali ini terlihat lebih natural. Bukan hanya pada kualitas cerita, namun Fassbender juga sukses memainkan Steve Jobs yang terkadang angkuh dan egois. Malah dalam film ini, terkesan bahwa Steve Jobs lah yang berperan sebagai seorang antagonis. Kate Winslet juga berhasil menjadi penengah dan pencegah amarah Steve, menenangkannya hingga mengorganisir semua jadwal bahkan setiap masalah Steve.
Pada awalnya, film ini dibawakan dengan cepat sehingga mungkin akan membuat penonton agak sulit mencerna masalah apa yang sebenarnya terjadi pada Apple. Namun seiring berjalannya waktu, masalah-masalah terebut akan terlihat jelas. Penonton mungkin akan sedikit bingung dengan berbagai macam istilah bisnis dan komputerisasi, pun begitu, istilah-istilah tersebut rupanya tidak sulit dipahami karena beberapa perbincangan Steve dengan sang anak akan menyegarkan storyline film. Bahkan menurut saya, yang paling memorable dari film ini adalah dimana sang ayah berjanji kepada anaknya untuk memasukkan beribu-ribu lagu kedalam saku sang anak (Scene dimana Lisa masih mendengarkan musik menggunakan walkman).
Overall, tontonan ini mungkin memang kurang cocok bagi orang yang menginginkan hiburan lebih dan cerita saat Steve Jobs membangun perusahaan Apple. karena film ini lebih kepada ego dan keyakinan Steve pribadi, kelakuan Steve Jobs dalam film ini mengangkat sisi negatif sang CEO dalam berhubungan dengan orang lain. Bahkan termasuk pada sang anak yang tak ia inginkan. Namun untuk orang-orang yang masih penasaran kenapa Steve Jobs sempat dikeluarkan dari Apple, dan kisah bagaimana Macintosh lebih maju daripada Windows dalam grafik maupun security, film ini sangat cocok bagi para Apple Geeks seperti kalian.
No comments:
Post a Comment