2015 Baru saja
berlalu. Dari sekian banyak film yang telah dirilis, tentunya ada beberapa film
yang sukses menggaet hati para penonton maupun kritikus. Namun tidak banyak
dari film tersebut dapat berhasil baik dari segi kualitas maupun segi
pendapatan box office-nya. Dari
banyak film rilisan tahun lalu yang sudah saya tonton. Saya merangkum 5 film
terbaik yang sekiranya mendapatkan respon positif dari kritikus maupun dari
segi pendapatan box office-nya. Meski
begitu, pemilihan lima film terbaik versi saya ini juga tak luput dari selera
pribadi saya dalam menonton sebuah film.
5. Kingsman: The Secret Service
Rilis pada bulan februari 2015, Kingsman diangkat dari komik karya Mark Millar sebelumnya juga
sukses mengangkat komik Kick Ass ke
layar lebar. Disutradarai oleh Matthew Vaughn (Kick Ass, X-men: First Class), gaya film ini rupanya menyerupai
pengadaptasian Mark Millar lainnya, yakni Kick
Ass. Mengangkat tema mata-mata dengan gaya komedi dan ‘kesadisan’ atau
adegan berdarah khas Matthew Vaughn rupanya membuat film ini banyak menuai
kritik positif. Belum lagi, banyak adegan berdarah yang sengaja dipotong dan
tidak ditampilkan pada beberapa negara tertentu. Termasuk Indonesia, KPI
rupanya telah memangkas kurang lebih 7 menit film ini, terutama pada adegan
kekerasan di dalam gereja yang dinilai penonton sangat disayangkan untuk dipotong.
Tidak hanya itu, hasil pendapatan box
office-nya pun cukup baik sehingga studio pun kini telah mengumumkan sekuel
film ini. Meski belum mendapatkan tanggal rilis, Taron Edgerton di janjikan
kembali dalam installment keduanya
nanti. Masih belum pasti apakah Matthew Vaughn akan kembali menyutradarai film
ini atau tidak.
simak reviewnya disini.
4. Mad Max: Fury Road
Film yang 90% dari isinya adalah adegan aksi ini rupanya
menuai banyak kritik positif dari penonton dan berhasil memenangkan berbagai
ajang penghargaan menjadi film terbaik 2015. Reboot seri film lawas ini kembali disutradarai oleh George Miller
dengan memasang aktor kawakan Tom Hardy dan Charlize Theron sebagai ujung
tombak film ini. Mengusung setting tempat yang berisi dengan padang pasir yang
luas, George Miller berhasil membuat seri Mad
Max yang gila ini dengan meminimalisir penggunaan CGI dan mengutamakan keahlian para stunt untuk beraksi dalam adegan berbahaya yang malah membuat film
ini terasa sangat realistis. Begitupula dengan keterlibatan Hardy dan Theron
yang sangat antusias melakukan beberapa adegan berbahaya tanpa stunt. Ditambah lagi, package aksi yang tak ada putus-putus
nya dari awal hingga akhir film membuat jantung penonton akan selalu
berdebar-debar selama menikmati sajian kegilaan aksi-nya. Sekuel Mad Max yang
telah mendapatkan subjudul ‘The Wasteland’
ini rupanya telah dalam tahap pra-produksi dan kemungkinan besar, Imperator
Furiosa / Charlize Theron rupanya tidak ikut bergabung dalam sekuel pertama reboot Mad Max ini.
simak reviewnya disini.
3. Inside Out
Disney dan Pixar tidak bosan-bosannya membuat kisah dunia animasi
anak-anak ini menjadi semakin kreatif dan complicated.
Sukses dengan membuat mainan, hewan, dan mobil memiliki perasaan. Sekarang, bagaimana
jika perasaan setiap makhluk hidup itu memiliki perasaan. Hal inilah yang
dicoba diangkat Pixar dalam film terbaiknya sejauh ini. Sukses dengan Up! dan Toy Story 3 yang dapat membuat penonton menangis, Inside Out akan mengajak penonton
berpikir bahwa picisan perasaan yang terbagi menjadi 5 (Senang, sedih, takut,
marah, dan jijik) ini juga memiliki ‘feeling’
mereka sendiri. Pete Doctor selaku sutradara film ini yang juga meraih Oscar
lewat Up! rupanya telah lama
mengembangkan naskah film yang akhirnya diberi judul Inside Out ini. Maka jangan heran jika kualitas storyline, karakter, dan bahkan setting tempat karakter ini telah
tergolong sangat baik. Dalam perjalanan produksi film tersebut, rupanya Pete
Doctor telah banyak berkonsultasi dengan para kru dan termasuk berbagai orang
yang ia temui perihal penulisan naskahnya. Naskah nya pun sendiri tidak
diselesaikan sebelum produksi film ini, justru karena menuai banyak revisi pada
tahap produksinya, hasil akhirnya bisa menjadi film dengan kualitas yang dapat
melebihi film Pixar manapun, yang bahkan plot
story nya tergolong out of the box
dan sangat kreatif. Karena hal itu, maka Pixar juga menyisipkan kisah tambahan Inside Out: Riley’s First Date dalam
perilisan Blu-ray nya kemarin. Dari semua hal diatas, film ini berhasil
menyulap banyak penonton untuk memahami apa yang terjadi pada diri mereka
masing-masing, terutama ketika mereka memasuki masa remaja yang terbilang masa
yang paling complicated dalam hidup manusia.
simak reviewnya disini.
2. Jurassic World
Selama lebih dari satu dekade setelah Jurassic Park III rilis, belum ada film box office yang mengangkat tema kejar-kejaran antara dinosaurus
dengan manusia. Terlepas dari reboot,
Jurassic World justru melanjutkan
kisah yang sudah dibangun oleh trilogi Jurassic
Park sebelumnya. Dilain aspek, Colin Trevorrow berhasil membuat sajian
dinosaurus keluarga ini menjadi pelepas dahaga nostalgia para fans trilogi lamanya, sekaligus membuka
awal baru untuk generasi penerus. Sempat mengambil tampuk kepemimpinan dalam
film dengan pendapatan Open Week
terbesar di tahun 2015 dari Avengers: Age
of Ultron, Film yang dibintangi oleh beberapa artis kawakan Marvel, Chris
Pratt a.k.a Star Lord (Guardians of The
Galaxy) ini rupanya akan kembali dalam installment
kelima-nya nanti bersama dengan Bryce Dallas Howard (Gwen Stacy dalam Spiderman 3) yang rumornya akan rilis
pada tahun 2018 nanti dengan judul sementara Jurassic Kingdom. Film ini tidak hanya menyajikan kejar-kejaran
antara manusia dengan dinosaurus seperti pada trilogi sebelumnya, namun justru
pertarungan antar dinosaurus, dan juga hubungan baik antara dinosaurus dengan
manusia yang telah merawat mereka dengan kasih sayang. Terlepas dari storyline yang kembali dibangun seperti Jurassic Park, keindahan efek CGI dan bentuk taman baru yang disajikan
pun patut menjadi pertimbangan mengapa film ini termasuk film yang juga digemari
penontonnya pada 2015 lalu.
simak reviewnya disini.
1. Star Wars Episode VII: The Force Awakens
simak reviewnya disini.
No comments:
Post a Comment