Saturday 2 January 2016

2015 Best Movie by Infinity Review


2015 Baru saja berlalu. Dari sekian banyak film yang telah dirilis, tentunya ada beberapa film yang sukses menggaet hati para penonton maupun kritikus. Namun tidak banyak dari film tersebut dapat berhasil baik dari segi kualitas maupun segi pendapatan box office-nya. Dari banyak film rilisan tahun lalu yang sudah saya tonton. Saya merangkum 5 film terbaik yang sekiranya mendapatkan respon positif dari kritikus maupun dari segi pendapatan box office-nya. Meski begitu, pemilihan lima film terbaik versi saya ini juga tak luput dari selera pribadi saya dalam menonton sebuah film.
 

5. Kingsman: The Secret Service

Rilis pada bulan februari 2015, Kingsman diangkat dari komik karya Mark Millar sebelumnya juga sukses mengangkat komik Kick Ass ke layar lebar. Disutradarai oleh Matthew Vaughn (Kick Ass, X-men: First Class), gaya film ini rupanya menyerupai pengadaptasian Mark Millar lainnya, yakni Kick Ass. Mengangkat tema mata-mata dengan gaya komedi dan ‘kesadisan’ atau adegan berdarah khas Matthew Vaughn rupanya membuat film ini banyak menuai kritik positif. Belum lagi, banyak adegan berdarah yang sengaja dipotong dan tidak ditampilkan pada beberapa negara tertentu. Termasuk Indonesia, KPI rupanya telah memangkas kurang lebih 7 menit film ini, terutama pada adegan kekerasan di dalam gereja yang dinilai penonton sangat disayangkan untuk dipotong. Tidak hanya itu, hasil pendapatan box office-nya pun cukup baik sehingga studio pun kini telah mengumumkan sekuel film ini. Meski belum mendapatkan tanggal rilis, Taron Edgerton di janjikan kembali dalam installment keduanya nanti. Masih belum pasti apakah Matthew Vaughn akan kembali menyutradarai film ini atau tidak.

simak reviewnya disini.



4. Mad Max: Fury Road

Film yang 90% dari isinya adalah adegan aksi ini rupanya menuai banyak kritik positif dari penonton dan berhasil memenangkan berbagai ajang penghargaan menjadi film terbaik 2015. Reboot seri film lawas ini kembali disutradarai oleh George Miller dengan memasang aktor kawakan Tom Hardy dan Charlize Theron sebagai ujung tombak film ini. Mengusung setting tempat yang berisi dengan padang pasir yang luas, George Miller berhasil membuat seri Mad Max yang gila ini dengan meminimalisir penggunaan CGI dan mengutamakan keahlian para stunt untuk beraksi dalam adegan berbahaya yang malah membuat film ini terasa sangat realistis. Begitupula dengan keterlibatan Hardy dan Theron yang sangat antusias melakukan beberapa adegan berbahaya tanpa stunt. Ditambah lagi, package aksi yang tak ada putus-putus nya dari awal hingga akhir film membuat jantung penonton akan selalu berdebar-debar selama menikmati sajian kegilaan aksi-nya. Sekuel Mad Max yang telah mendapatkan subjudul ‘The Wasteland’ ini rupanya telah dalam tahap pra-produksi dan kemungkinan besar, Imperator Furiosa / Charlize Theron rupanya tidak ikut bergabung dalam sekuel pertama reboot Mad Max ini.

simak reviewnya disini.


3. Inside Out

Disney dan Pixar tidak bosan-bosannya membuat kisah dunia animasi anak-anak ini menjadi semakin kreatif dan complicated. Sukses dengan membuat mainan, hewan, dan mobil memiliki perasaan. Sekarang, bagaimana jika perasaan setiap makhluk hidup itu memiliki perasaan. Hal inilah yang dicoba diangkat Pixar dalam film terbaiknya sejauh ini. Sukses dengan Up! dan Toy Story 3 yang dapat membuat penonton menangis, Inside Out akan mengajak penonton berpikir bahwa picisan perasaan yang terbagi menjadi 5 (Senang, sedih, takut, marah, dan jijik) ini juga memiliki ‘feeling’ mereka sendiri. Pete Doctor selaku sutradara film ini yang juga meraih Oscar lewat Up! rupanya telah lama mengembangkan naskah film yang akhirnya diberi judul Inside Out ini. Maka jangan heran jika kualitas storyline, karakter, dan bahkan setting tempat karakter ini telah tergolong sangat baik. Dalam perjalanan produksi film tersebut, rupanya Pete Doctor telah banyak berkonsultasi dengan para kru dan termasuk berbagai orang yang ia temui perihal penulisan naskahnya. Naskah nya pun sendiri tidak diselesaikan sebelum produksi film ini, justru karena menuai banyak revisi pada tahap produksinya, hasil akhirnya bisa menjadi film dengan kualitas yang dapat melebihi film Pixar manapun, yang bahkan plot story nya tergolong out of the box dan sangat kreatif. Karena hal itu, maka Pixar juga menyisipkan kisah tambahan Inside Out: Riley’s First Date dalam perilisan Blu-ray nya kemarin. Dari semua hal diatas, film ini berhasil menyulap banyak penonton untuk memahami apa yang terjadi pada diri mereka masing-masing, terutama ketika mereka memasuki masa remaja yang terbilang masa yang paling complicated dalam hidup manusia.

simak reviewnya disini.



2. Jurassic World

Selama lebih dari satu dekade setelah Jurassic Park III rilis, belum ada film box office yang mengangkat tema kejar-kejaran antara dinosaurus dengan manusia. Terlepas dari reboot, Jurassic World justru melanjutkan kisah yang sudah dibangun oleh trilogi Jurassic Park sebelumnya. Dilain aspek, Colin Trevorrow berhasil membuat sajian dinosaurus keluarga ini menjadi pelepas dahaga nostalgia para fans trilogi lamanya, sekaligus membuka awal baru untuk generasi penerus. Sempat mengambil tampuk kepemimpinan dalam film dengan pendapatan Open Week terbesar di tahun 2015 dari Avengers: Age of Ultron, Film yang dibintangi oleh beberapa artis kawakan Marvel, Chris Pratt a.k.a Star Lord (Guardians of The Galaxy) ini rupanya akan kembali dalam installment kelima-nya nanti bersama dengan Bryce Dallas Howard (Gwen Stacy dalam Spiderman 3) yang rumornya akan rilis pada tahun 2018 nanti dengan judul sementara Jurassic Kingdom. Film ini tidak hanya menyajikan kejar-kejaran antara manusia dengan dinosaurus seperti pada trilogi sebelumnya, namun justru pertarungan antar dinosaurus, dan juga hubungan baik antara dinosaurus dengan manusia yang telah merawat mereka dengan kasih sayang. Terlepas dari storyline yang kembali dibangun seperti Jurassic Park, keindahan efek CGI dan bentuk taman baru yang disajikan pun patut menjadi pertimbangan mengapa film ini termasuk film yang juga digemari penontonnya pada 2015 lalu.

simak reviewnya disini.

 

1. Star Wars Episode VII: The Force Awakens

Akhir tahun menjadi momen dimana saga lawas paling sukses ini kembali terbangun dari tidur panjangnya. Secara pribadi, saya sempat kesal karena J.J Abrams mundur sebagai sutradara Star Trek Beyond untuk merampungkan film ini. Namun, hal itu terbayar setelah The Force Awakens mampu tampil melebihi para pendahulunya ini. Karya Amazing dari George Lucas ini tampil dengan nafas baru setelah 32 tahun dari trilogi pertamanya. Melanjutkan kisah dari trio Star Wars yang kini tampil kembali tentunya membuat fans saga lawasnya sangat menantikan Episode terbaru ini. Ditambah lagi, pemilihan aktor utama yang menggaet artis-artis yang belum terlalu dikenal rupanya tidak mengecewakan seperti apa yang terjadi pada Harrison Ford, Mark Hamill dan Carrie Fisher dulu. Ditambah lagi, film ini menjadi film generasi baru Star Wars yang rupanya tidak mengharuskan para penonton awam untuk menonton saga Star Wars sebelumnya. Yap! Star Wars Episode VII: The Force Awakens sangat mudah dimengerti tanpa harus menonton film sebelumnya, meski masih berkaitan dengan kelanjutan dua trilogi sebelumnya. Selain storyline yang dirombak besar dari George Lucas, Daisy Ridley ternyata juga dapat tampil mempesona sebagai karakter baru yang mengujung tombaki film ini. Banyak review positif yang mengatakan bahwa mereka tak sabar melihat Daisy Ridley tampil dalam installment berikutnya. Di lain aspek, Jurassic World harus undur diri dalam pemegangan rekor pendapatan Open Week terbesar tahun 2015 dan memberikan tampuk tersebut pada BB-8 ini. Selain itu, film ini nyatanya juga memecahkan statement bahwa film bagus juga bisa menjadi film dengan kualitas terbaik dengan pendapatan tertinggi pada tahun ia tampil. Meski banyak juga yang masih bingung membandingkan film ini dengan Mad Max: Fury Road menjadi film terbaik 2015. Pada kesimpulan akhir, saya memilih Star Wars: The Force Awakens menjadi film terbaik 2015 versi saya.

simak reviewnya disini.


No comments:

Post a Comment