Tuesday, 24 March 2015

Planes : Fire & Rescue

Score : 6.2/10
"It takes a special kind of plane to become a firefighter." - Blade Ranger

Berpindah bangku penyutradaraan dari Klay Hall pada installment pertamanya menuju Roberts Gannaway. Karena banyak kritik yang menganggap bahwa cerita film pertamanya mengangkat tema balapan yang tidak jauh berbeda dengan jalan cerita 'Cars' yang memang masih satu universe dengan 'Planes', Disney selaku studio pengembang melakukan rombak naskah dengan menjadikan Dusty Chrophopper sebagai pesawat pemadam kebakaran.

Dusty Chrophopper (Cook) adalah pesawat yang berhasil memenangkan banyak balapan pesawat akhir-akhir ini. Masalah timbul ketika kotak gear nya mengalami masalah, dan kotak gear tipe pesawat Dusty sudah tidak diproduksi kembali. Berawal dari kebakaran yang terjadi di Propwash Junction, Mayday (Holbrook) selaku mobil pemadam kebakaran tua tidak dapat memadamkan api dengan cara prosedur yang aman. Propwash Junction pun di tutup untuk sementara karena tidak mendapatkan perizinan airport yang aman. Dusty merasa bersalah dengan Mayday, ia kemudian bergabung dengan Penyelamat Udara Piston Peak dengan niat mendapatkan sertifikasi penyelamat kebakaran. Blade Ranger (Harris) sebagai ketua pemadam kebakaran melatih Dusty agar menjadi penyelamat yang sesuai dengan prosedur penyelamatan. Di tempat yang sama, Cad (Higgins) membangun hotel di Piston Peak National Park. membuka hotel dan mengundang banyak orang pada musim kebakaran memanglah sangat berbahaya, belum lagi Cad tidak peduli dengan kebakaran yang akan terjadi dari ulah nya itu sehingga membuat Blade Ranger bersama timnya, Lil Dipper (Bowen), Windlifter (Studi) bersama para Jumper juga Dusty harus segera memadamkan api kebakaran hutan yang kian membesar.

Seperti biasa, kualitas animasi Disney mengalami peningkatan. Gambar tiap karakter yang disajikan memiliki detail yang cukup unik. Efek kebakaran digambarkan dengan baik meskipun kurang menyeramkan. Pemandangan eksotis 'khas' dunia Cars and Planes tetap tampil seperti biasanya. Mungkin yang lebih enak dinikmati ada pada deretan Soundtrack dan scoring yang mengisi film ini. Meski memiliki nilai moral yang baik, namun penceritaan terkesan terlalu cepat dan Dusty kurang memiliki alasan yang benar-benar bagus untuk meninggalkan dunia balapan. Pencitraan karakternya pun tidak terlalu detail sehingga banyak karakter yang terkadang sulit diingat namanya, apalagi untuk anak-anak. Dialog terkesan terlalu serius sehingga tidak banyak scene khas film animasi yang mengandung humor anak. Selebihnya, film ini cukup menghibur dengan durasi yang memang tidak memakan banyak waktu anda.

No comments:

Post a Comment