Friday 1 May 2015

Avengers : Age of Ultron

Score : 7.7/10
"You didn't see that coming?" - Pietro Maximoff aka Quick Silver

Petualangan Earth Mightiest Heroes memasuki akhir Marvel Cinematic Universe (MCU) tahap dua, Sebelum ditutup oleh Antman Juli besok. Dengan bertambahnya dua karakter manusia super, yakni Maximoff bersaudara, Quick Silver dan Scarlett Witch, Avengers : Age of Ultron akan menjadi sebuah pertarungan pemanasan sebelum melawan Thanos dalam Infinity War mendatang. Tidak seperti film pertamanya, Joss Whedon pun rupanya tidak ragu menggunakan formula perpecahan antar hero ini yang tentunya akan berlanjut dalam Captain America : Civil War tahun depan sebagai pembuka MCU Phase 3.

Setelah berbagai insiden yang terjadi dari masing-masing petualangan para anggota Avengers sebelumnya, Steve Rogers / Captain America (Evans) memimpin penyerangan melawan sisa-sisa kelompok Hydra guna mendapatkan tongkat Loki yang tertinggal di bumi. Penasaran dengan apa yang terkandung di dalam tongkat itu, Tony Stark / Ironman (Downey Jr) dan Dr. Bruce Banner / Hulk (Rufallo) berencana membuat sebuah Kecerdasan buatan yang baru untuk menggantikan Avengers menjaga Bumi dari serangan alien, Project itu kemudian mereka namakan Ultron. Buruknya, Ultron berkembang menjadi ciptaan yang menginginkan kedamaian dengan cara lain, yakni memusnahkan umat manusia. Ultron (Spader) berkembang menjadi semakin kuat, dengan bantuan 2 saudara kembar maximoff, Pietro / Quick Silver (Taylor-Johnson) dan Wanda / Scarlett Witch (Olsen), untuk menghancurkan Tim yang di sebut juga sebagai Earth Mightiest Heroes dari dalam. Sementara itu, Ultron juga punya rencana besar sendiri dengan membuat batu infinity dari tongkat Loki menjadi berwujud fisik seperti dirinya. Kali ini, Tony Stark harus membayar apa yang harusnya tidak dia buat, yakni Ultron itu sendiri.

Di buka dengan aksi penyerangan ke markas Hydra, Kerjasama tim yang baik di awal film sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Di awal, penonton akan di ajak untuk mengerti akan keresahan Tony Stark, mengapa ia dan Dr. Banner berencana membuat Ultron. Cast dari film-film MCU sebelumnya pun turut meramaikan, seperti Anthony Mackie (Falcon), Don Cheadle (War Machine) dan Idris Elba (Heimdall) bahkan Paul Bettany yang biasa mengisi suara karakter komputer Tony Stark, JARVIS akan turut beradu akting dengan pemain lainnya sebagai Vision.

Alasan di buatnya Ultron kurang kuat. Begitu pula dengan suara Ultron yang terkesan kurang mengintimidasi, padahal dalam materi trailer promosinya sudah cukup seram. Di bandingkan dengan Loki yang menjadi villain utama di installment pertamanya, karakter Ultron lebih terasa kurang membuat pasukan Avengers depresi, apalagi di ending yang hanya bisa lari ketika pasukannya sudah habis. Justru Scarlett Witch lah yang berhasil membuat para anggotanya ini dapat terpecah. Quick Silver disini cukup manusiawi, tidak seperti karakternya dalam X-Men tahun lalu, yang tentunya membuat kakarter mungkin tidak secepat Quick Silver di X-Men. Scene berkesan ada pada Hulkbuster Veronica melawan Hulk yang hilang kendali. Tingkat kerusakan yang dihasilkan dari pertarungan mereka berdua bukan main-main lagi. CGI tentu bukan masalah lagi bagi film sekelas Hollywood ini, dan pertarungan itu sudah cukup membuat alasan mengapa DR. Banner ingin hengkang dari Avengers. Hawkeye cukup membuat kesan mendalam di dialognya menjelang paruh akhir film. Latar belakang keluarganya pun cukup tergambar jelas disini. Dan seperti biasa, Nick Fury memberikan dorongan motivasi di tengah-tengah film ini. Meski tidak se memorial film pertamanya, Avengers : Age of Ultron cukup menarik untuk mengakhiri saga tim pertama Avengers dan membuka pintu anggota Avengers yang baru.



No comments:

Post a Comment