Score : 6.5/10
"Never, Never look at me" - Mother Malkin
Adaptasi novel dari saga The Spook's Aprentice karya Joseph Delaney. Di sutradarai Sergey Bodrov. Film ini mengangkat tema mitos antara perseteruan Manusia dengan Penyihir, dimana para manusia membayar witch hunter atau dukun untuk menangkap dan membakar para penyihir jahat. Menghadirkan artis-artis ternama seperti Jeff Bridges, Julianne Moore, Djimon Housou dan Ben Barnes yang sebelumnya dikenal sebagai Prince Caspian dalam saga Narnia.
Master Gregory (Bridges) adalah dukun pemburu penyihir. Dulu dia sempat jatuh cinta dengan penyihir jahat bernama Mother Malkin (Moore). Karena tidak tega membunuhnya, akhirnya Malkin hanya di kurung disebuah lubang yang ia buat. 10 tahun kemudian, Malkin berhasil lepas dan membunuh satu-satunya pengikut Gregory yang tersisa. Gregory kemudian mencari putra ketujuh dari anak ketujuh yang menurut kepercayaan saat itu dapat menjadi pemburu penyihir yang handal. Maka Gregory pun membayar anak Ward untuk ikut dalam misi nya memburu Malkin. Tom Ward (Barnes) mengikuti berbagai latihan untuk bisa menjadi seperti Gregory. Dalam perjalanan, dia jatuh cinta pada Alice (Vikander), penyihir wanita anak dari Bony Lizzie (Traue) yang tak lain adalah saudara tiri Malkin. Alice tak ingin kekasihnya di bunuh oleh Malkin, maka ia menjalankan misi untuk mendapatkan benda yang dulu telah di curi olehnya yang saat ini di pegang oleh Tom. Sementara itu, Tom, Gregory dan pengawal setianya, Tusk (DeSantis) harus mengalahkan Malkin sebelum bulan merah dapat meningkatkan kekuatan Malkin.
Di adaptasi dari novel terkenal belum tentu membuahkan hasil audience yang maksimal. Meski mungkin para penggemar serinya akan menonton, namun Bodrov di rasa kurang memahami atmosfer dalam cerita ini. Terbukti dari pengelolaan efek CGI yang harusnya bisa lebih rapih malah terlihat seperti tempelan disini. Monster-monster yang memiliki detail yang cukup tinggi terbukti berhasil di visualisasikan dengan rapih. Namun detail-detail kecil lainnya seperti ledakkan gerbang kota yang rusak justru terlihat kurang mempesona. Di tambah lagi pengambilan gambar yang terkadang menjadikan pemandangan lingkungan cerah sebagai backgroundnya terlihat over exposure. Jalan cerita yang cukup menarik, namun Barnes sepertinya kurang berhasil memberikan chemistry yang pas dengan Vikander. Selebihnya, akting Moore terbilang cukup bagus meskipun aura kejahatannya masih kurang bengis.
"Never, Never look at me" - Mother Malkin
Adaptasi novel dari saga The Spook's Aprentice karya Joseph Delaney. Di sutradarai Sergey Bodrov. Film ini mengangkat tema mitos antara perseteruan Manusia dengan Penyihir, dimana para manusia membayar witch hunter atau dukun untuk menangkap dan membakar para penyihir jahat. Menghadirkan artis-artis ternama seperti Jeff Bridges, Julianne Moore, Djimon Housou dan Ben Barnes yang sebelumnya dikenal sebagai Prince Caspian dalam saga Narnia.
Master Gregory (Bridges) adalah dukun pemburu penyihir. Dulu dia sempat jatuh cinta dengan penyihir jahat bernama Mother Malkin (Moore). Karena tidak tega membunuhnya, akhirnya Malkin hanya di kurung disebuah lubang yang ia buat. 10 tahun kemudian, Malkin berhasil lepas dan membunuh satu-satunya pengikut Gregory yang tersisa. Gregory kemudian mencari putra ketujuh dari anak ketujuh yang menurut kepercayaan saat itu dapat menjadi pemburu penyihir yang handal. Maka Gregory pun membayar anak Ward untuk ikut dalam misi nya memburu Malkin. Tom Ward (Barnes) mengikuti berbagai latihan untuk bisa menjadi seperti Gregory. Dalam perjalanan, dia jatuh cinta pada Alice (Vikander), penyihir wanita anak dari Bony Lizzie (Traue) yang tak lain adalah saudara tiri Malkin. Alice tak ingin kekasihnya di bunuh oleh Malkin, maka ia menjalankan misi untuk mendapatkan benda yang dulu telah di curi olehnya yang saat ini di pegang oleh Tom. Sementara itu, Tom, Gregory dan pengawal setianya, Tusk (DeSantis) harus mengalahkan Malkin sebelum bulan merah dapat meningkatkan kekuatan Malkin.
Di adaptasi dari novel terkenal belum tentu membuahkan hasil audience yang maksimal. Meski mungkin para penggemar serinya akan menonton, namun Bodrov di rasa kurang memahami atmosfer dalam cerita ini. Terbukti dari pengelolaan efek CGI yang harusnya bisa lebih rapih malah terlihat seperti tempelan disini. Monster-monster yang memiliki detail yang cukup tinggi terbukti berhasil di visualisasikan dengan rapih. Namun detail-detail kecil lainnya seperti ledakkan gerbang kota yang rusak justru terlihat kurang mempesona. Di tambah lagi pengambilan gambar yang terkadang menjadikan pemandangan lingkungan cerah sebagai backgroundnya terlihat over exposure. Jalan cerita yang cukup menarik, namun Barnes sepertinya kurang berhasil memberikan chemistry yang pas dengan Vikander. Selebihnya, akting Moore terbilang cukup bagus meskipun aura kejahatannya masih kurang bengis.
No comments:
Post a Comment