Tuesday, 26 May 2015

Tomorrowland

Score: 7.7/10
"Everyday is the opportunity for a better tomorrow" - David Nix

Jika kalian mendengar kalimat Tomorrowland, apa yang ada di benak kalian? sebuah film yang berhubungan dengan masa depan? atau salah satu wahana bermain Disneyland? Brad Bird selaku pemegang kursi sutradara kembali berkolaborasi dengan Damon Lindelof untuk mewujudkan sci-fi fantasy yang judulnya di angkat dari salah satu wahana taman bermain Disney ini. Sudah bukan rahasia umum lagi, nama Lindelof sudah menjadi faktor jaminan mutu film-film sci-fi berkelas, sebut saja reboot Star Trek, Prometheus, dan World War Z dua tahun lalu. Begitu pula dengan Brad Bird yang sudah berhasil menambahkan ketegangan dalam installment terbaru Mission Impossible kemarin. Sudah bukan tanda tanya lagi jika di lihat dari materi trailernya, film ini akan menyajikan lingkungan futuristik yang menjanjikan di mata penonton.

Frank Walker kecil (Robinson) berkesempatan untuk menjadi salah satu penemu/inventor pada salah satu lomba yang di adakan di Disneyland. Athena (Cassidy) mengajaknya untuk bergabung dalam Tomorrowland yang tidak lain adalah sebuah tempat dimana para ilmuan bebas berkarya tampa ada campur tangan politik sekalipun. Hingga ia beranjak dewasa, penemuannya yang bisa meramalkan masa depan menjadikannya terasing dari Tomorrowland. Sedangkan Athena sedang mencari rekrut baru untuk menyelamatkan Bumi yang diramalkan akan hancur. Maka ia pun menemukan Casey Newton (Robertson), remaja perempuan dengan semangat yang pantang menyerah juga jiwanya yang selalu memiliki mimpi dan imajinasi yang tinggi. Setelah dirinya melihat sekilas Tomorrowland dari sebuah pin yang di berikan Athena, Casey memutuskan untuk pergi kesana dan membantu Frank yang tentunya kini telah dewasa (Clooney) untuk menyelesaikan masalahnya dan mencegah kehancuran umat manusia.



Dari segi spesial effect untuk pendekorasian lingkungan yang futuristik patut di acungi jempol. Selain dari bentuknya yang unik, gedung-gedung dalam Tomorrowland juga memiliki desain artistik yang tidak sembarangan. Sebut saja yang benar-benar terlihat dan membuat 'WOW' adalah kolam renang bertingkat yang dapat terus menembus kedalaman berlapis-lapis kolam. Tidak hanya itu, Penempatan jet-pack, serta kendaraan seperti kereta, juga penggambaran lingkungan yang memiliki objek-objek outdoor yang unik juga memanjakan mata, juga desain pakaian futuristik membuat penonton benar-benar berpikir apakah masa depan akan terlihat seperti ini nantinya.






Alur Ceritalah yang menurut saya akan berpengaruh besar pada kesuksesan film ini nantinya. Walaupun durasi di Tomorrowland dan di Bumi di bagi rata, terlihat jelas bahwa karakter yang di mainkan Britt Robertson memiliki pengaruh yang kuat dalam film ini. Latar belakang karakter Casey dan Frank di ceritakan dengan sangat baik. Namun saat di mulai dari pertengahan film, Saya merasakan adanya beberapa kejanggalan dalam kedua karakter ini. Konflik yang mengatas namakan kehancuran bumi akibat ulah manusia itu sendiri dirasa kurang pas untuk tema film ini. Pemecahan kasus kehancuran bumi yang di sadari Casey terasa terlalu simpel. Begitu juga dengan aksi pertarungan terakhirnya dengan Gubernur Nix. Alasan terpilihnya Casey yang menjadikan persentase kiamat menjadi 99,9...% ternyata kurang pas dengan penyelesaian masalah yang hanya seperti itu. Alur yang lebih saya suka malah kisah cinta Frank dengan Athena yang ternyata membawa Cassidy menunjukkan performa terbaiknya sebagai Robot yang memiliki hati yang tak terduga.


Musik terdengar mewah seperti set lokasinya yang megah. Dialog-dialog dalam film pun memiliki makna-makna bagus untuk kita teladani di kehidupan sehari-hari. Dan terlebih lagi dalam Ending film ini, akan membuat anda menginginkan pin Tomorrowland yang menjadi simbol ikonik dalam film ini. Bukan film sci-fi fantasy yang benar-benar bagus, namun cukup menarik untuk di nikmati.


No comments:

Post a Comment