George Zinavoy (Highmore) di percayai oleh banyak gurunya adalah murid yang pintar, namun karena sifatnya yang penyendiri dan selalu berfikir keras sebelum mengerjakan sesuatu, yang bahkan dia tidak pernah mengerjakan tugas sekolahnya selama 1 tahun membuat George tak di percayai guru nya lagi. Namun, pertemuannya dengan Sally Howe (Roberts) membuat hidup nya 'sedikit' berubah. Ia mulai beradaptasi dengan teman-teman nya yang lain dan berkenalan dengan Dustin (Angarano), seorang senior lulusan sekolahnya yang telah menekuni karir di bidang seni lukis. George yang mulai merasakan bakatnya dalam bidang seni selalu bertanya-tanya tentang apa arti kehidupan jika setelah hidup ada kematian. Masalah juga timbul ketika dia diam-diam mengetahui rahasia ayah tirinya. George juga belum bisa menerima Sally melebihi seorang teman yang menyebabkan George sendiri marah pada dirinya sendiri, di samping itu, ia juga harus mengerjakan semua tugas sekolahnya dalam waktu 3 minggu jika ia masih ingin lulus. Dapatkah George menyelesaikan semua masalahnya sendirian?
Memasang artis berbakat belum tentu dapat mensukseskan sebuah film. Meski performa aktingnya bagus, namun mau di kata apa jika eksekusi akhir tidak seimbang dengan performa artisnya. Meski memiliki judul "Art", namun isi dari film tidak mengangkat tema seni dengan optimal yang mengakibatkan kecenderungan cerita menjadi tidak berhubungan satu sama lainnya. Karakter aktor utama yang terlalu banyak memikirkan masa depan yang tidak jelas pun tidak membuat orang simpati karena kemalasannya. Scoringnya pun tidak menonjol seperti film drama kebanyakan. Finally, film ini tidak terlalu spesial, namun jika anda menginginkan hiburan yang menyangkut masalah dalam kehidupan sehari-hari, mungkin film ini dapat menjawab rasa penasaran anda.
Rate: 6.8/10
"We live alone, We die alone. Everything else is just an illusion." - George Zinavoy
No comments:
Post a Comment