Berlatar belakang masa-masa kelam Amerika saat masih menjunjung tinggi nilai-nilai perbudakan kulit hitam, Solomon Northup (Ejiofor) adalah seorang negro yang merdeka dan memiliki keluarga yang bahagia. Dia kemudian di culik oleh Brown (McNairy) dan Hamilton (Killam), seorang kulit putih yang menjual Solomon untuk di jadikan budak. Di berikan nama baru Platt, Solomon memiliki majikan pertama yang baik dan peduli padanya, Mr.Ford (Cumberbatch). Sayangnya, karena terlibat perkelahian dengan penjaga negro, Tibeats (Dano), Solomon yang sudah terbiasa di panggil Platt ini harus mengabdi di kediaman Edwin Epps (Fassbender) yang keji dan sangat memiliki prilaku buruk jika berhubungan dengan budak-budaknya. Tahun demi tahun ia lewati, Patsey (Nyong'o) yang sudah tidak kuat lagi manahan derita hidup meminta Platt untuk segera mengakhiri hidupnya.
Kekejaman pada manusia berkulit hitam di gambarkan dengan kesadisan make up pada luka-luka yang mereka dapati. Sinematografi yang baik, serta banyak nya scene-scene yang mempunyai makna tersirat (seperti menghabiskan waktu 30 detik untuk close up platt yang tidak melakukan apa-apa untuk menandakan bahwa sudah lama waktu berlalu) menambah nilai tersendiri dalam film ini. Fassbender sukses menjadi majikan yang keji, dan wajah Ejiofor berhasil membuat penontonnya menjadi iba melihat para kulit hitam yang hidupnya di siksa. Pelajaran tentang lebih baik mati daripada hidup menjadi fokus utama dalam beberapa scene di sini. Brad Pitt tampil apik dan tidak hanya terkesan hanya numpang lewat saja disini, justru ialah yang menjadi sosok kulit putih paling baik disini.
Rate : 8.4/10
"I don't want to die, I want to survive." - Solomon Northup
No comments:
Post a Comment