Monday 23 November 2015

The Man from U.N.C.L.E

Score: 7.5/10
"There are only two masters in this world: fear and pain." - Uncle Rudi

2015 adalah tahun maraknya film bertemakan agen mata-mata. Berbeda dengan film agen mata-mata lainnya yang rilis tahun ini, The Man from U.N.C.L.E yang diangkat dari serial televisi lawas ini tetap patuh pada latar waktu tahun 1960 dibandingkan menjadikannya latar dunia post-modern saat ini. Di sutradarai Guy Ricthie yang telah sukses dengan Sherlock Holmes-nya, tak lupa juga diperankan aktor yang sedang naik daun saat ini karena mengenakan jubah merahnya, Henry Cavill dan aktor yang menjadi ikon The Lone Ranger, Armie Hammer.

Solo (Cavill) adalah agen dari Amerika sedangkan Illya (Hammer) adalah agen Rusia. Mereka berdua bekerja sama untuk menemukan ayah dari Gaby, seorang ilmuan nuklir yang sedang menghilang. Gaby (Vikander) pun menjadi terlibat dalam aksi penyamaran demi mendapatkan kembali ahli nuklir yang diperebutkan antara Amerika dan Rusia ini. Solo dan Illya mau tidak mau bekerjasama sampai mereka menemukan ilmuan tersebut dan misi terakhir mereka masing-masing, yakni saling membunuh jika diperlukan untuk bisa mendapatkan data nuklir tersebut. Misi ini kemudian berujung pada Victoria (Debicki) yang melatar belakangi hilangnya ayah Gaby tersebut. Bahkan didalam perjalanan Solo, Illya dan Gaby pun mereka harus menemui masalah lainnya, yakni adanya pengkhianatan diantara mereka.




Beragam aksi cerdik khas arahan Gut Ritchie pun disajikan. Scene flashback cepat beserta keterangannya membuat penonton seperti menonton kembali film-film Sherlock Holmes versi Robert Downey dengan tema mata-mata. Tak hanya itu pula, beberapa selingan aksi yang mengundang tawa (Solo yang terlempar dari perahu motor, Solo dan Illya berdebat untuk menentukan nasib tawanannya sedangkan tawanannya sedang terbakar menunggu pertolongan) dan dialog khas mata-mata cerdas pun banyak disajikan.


Tak lupa pula akting menawan dari Henry Cavill yang sukses menggaet berbagai wanita namun tetap berekspresi cool. Juga ketangguhan hati seorang Armie Hammer, apalagi saat-saat Illya mencoba menahan emosinya untuk tidak membuat masalah dengan penyamarannya yang cenderung bersifat lemah. Alicia Vikander mungkin hanya menjadi pemanis disini, style pakaiannya yang cenderung cerah dapat mengubah warna tone film ini yang seharusnya membuat Gaby akan menjadi point of interest tersendiri sepanjang film.

Soundtrack, tentu saja sudah oke dengan lagu-lagu khas abad 19. Latar tempat? meskipun mungkin latarnya berasa kurang seperti latar dunia zaman dulu, namun pencampurannya dengan nuansa masa kini dan abad 19 menjadikannya tak penat untuk dinikmati. Overall, film mata-mata ini terbilang cukup sukses untuk debut pertamanya. Mungkin para fans U.N.C.L.E menginginkan sesuatu yang lebih Fresh untuk dapat bersaing dengan film mata-mata lainnya yang saat ini juga sedang naik daun, jika U.N.C.L.E memang pantas mendapatkan franchise tersendiri, tentunya sekuelnya ini memang patut ditunggu-tunggu.

No comments:

Post a Comment