Score: 7.4/10
"Nothing kills me. I'm immune to 179 different types of poison. I know because I ingested them all at once when I was deep undercover in an underground poison-ingesting crime ring." - Rick Ford
Sukses dengan film-film bertemakan action-comedy, Paul Feig kembali menyapa penonton lewat Spy setelah membesut The Heat dua tahun lalu. Sutradara yang di tunjuk untuk menangani Ghostbusters yang rilis tahun depan ini juga menggaet kembali Melissa McCarthy untuk menjadi ujung tombak film yang mengangkat kisah agen CIA ini setelah kerjasama dengannya di The Heat. Rilis berdekatan dengan Avengers: Age of Ultron ternyata tidak membuat mereka gentar untuk dapat memperoleh banyak keuntungan di tangga box office Mei lalu.
Seorang yang ada di balik layar setiap agen lapangan CIA, Susan Cooper (McCarthy) memutuskan untuk terjun langsung ke lapangan karena semua agen lapangan yang menangani kasus penjualan bom nuklir telah mati atau di ketahui namanya. Sharon (Chaffin) memberikan misi untuk Susan hanya untuk melacak dan melapor. Namun karena kematian partnernya, Bradley Fine (Law), Susan malah bertindak lebih jauh karena menyimpan dendam sendiri kepada sang target, Rayna Boyanov (Byrne). Masalah juga lebih runyam ketika agen kenamaan Rick Ford (Statham) tidak setuju agen non-lapangan diturunkan untuk menyelesaikan tugas yang ingin ia selesaikan, justru bergerak sesuka dirinya untuk membereskan dan mencari tempat bom nuklir itu berada. Susan nyatanya telah bergerak lebih dari yang mereka perkirakan, ia berhasil menjadi teman Rayna dengan mengaku bahwa ia adalah bodyguard utusan sang ayah Rayna yang telah meninggal Tihomir Boyanov (Rawi). Kini, Susan harus menahan diri untuk membalaskan dendam Bradley dan bersabar diri untuk melacak dimana Rayna menyembunyikan Bom Nuklir tersebut.
"Nothing kills me. I'm immune to 179 different types of poison. I know because I ingested them all at once when I was deep undercover in an underground poison-ingesting crime ring." - Rick Ford
Sukses dengan film-film bertemakan action-comedy, Paul Feig kembali menyapa penonton lewat Spy setelah membesut The Heat dua tahun lalu. Sutradara yang di tunjuk untuk menangani Ghostbusters yang rilis tahun depan ini juga menggaet kembali Melissa McCarthy untuk menjadi ujung tombak film yang mengangkat kisah agen CIA ini setelah kerjasama dengannya di The Heat. Rilis berdekatan dengan Avengers: Age of Ultron ternyata tidak membuat mereka gentar untuk dapat memperoleh banyak keuntungan di tangga box office Mei lalu.
Seorang yang ada di balik layar setiap agen lapangan CIA, Susan Cooper (McCarthy) memutuskan untuk terjun langsung ke lapangan karena semua agen lapangan yang menangani kasus penjualan bom nuklir telah mati atau di ketahui namanya. Sharon (Chaffin) memberikan misi untuk Susan hanya untuk melacak dan melapor. Namun karena kematian partnernya, Bradley Fine (Law), Susan malah bertindak lebih jauh karena menyimpan dendam sendiri kepada sang target, Rayna Boyanov (Byrne). Masalah juga lebih runyam ketika agen kenamaan Rick Ford (Statham) tidak setuju agen non-lapangan diturunkan untuk menyelesaikan tugas yang ingin ia selesaikan, justru bergerak sesuka dirinya untuk membereskan dan mencari tempat bom nuklir itu berada. Susan nyatanya telah bergerak lebih dari yang mereka perkirakan, ia berhasil menjadi teman Rayna dengan mengaku bahwa ia adalah bodyguard utusan sang ayah Rayna yang telah meninggal Tihomir Boyanov (Rawi). Kini, Susan harus menahan diri untuk membalaskan dendam Bradley dan bersabar diri untuk melacak dimana Rayna menyembunyikan Bom Nuklir tersebut.
Dikemas dengan banyaknya dialog yang kadang tidak nyambung, membuat penonton terhibur dengan sajian komedi yang jarang di hadirkan film bertemakan agen-agen rahasia meski sebelumnya hal tersebut juga pernah di sajikan lewat Kingsman awal februari lalu. Meski begitu, aksi dan akting dari Melissa juga cukup baik, bahkan terkadang gaya bertarung maupun aksi yang di sajikan Susan sudah sangat lucu dan menghibur, apalagi scene kejar-kejarannya dengan motor. Begitu pula dengan aktor kawakan Jason statham yang biasanya tampil serius, dan keji. Imej-nya tersebut akan luntur setelah memainkan peran Rick Ford disini yang tak lain adalah agen yang tak sabaran. Tingkah laku nya yang lucu dengan ucapan-ucapan kasarnya, mudah di tipu, dan gayanya yang ceroboh akan membuat penonton selalu menanti-nantikan kehadirannya di film ini.
Naskah tidak hanya di penuhi dengan bumbu aksi, komedi dan drama pun turut di sajikan beserta banyaknya twist di sepanjang film. Bahkan musuh terakhir yang terjatuh dari helikopterpun belum di pastikan tertangkap atau mati. Akankah ada kemungkinan sekuelnya? Lokasi-lokasi yang di gunakan untuk syuting-pun memberikan sudut pandang komposisi fotografi yang indah, dimulai dari awal film, maupun di beberapa tempat seperti Budapest, Casino, dan setting hotel Perancis yang memang tak mewah namun memberikan kesan berbeda. Scoring yang di gunakan juga bagus meski tak bisa semenonjol scoring-scoring film mata-mata lainnya. Overall, bukan film yang buruk untuk di nikmati, cukup menghibur, sekaligus membuka imej baru untuk film bertemakan mata-mata bahwa tak selamanya seorang mata-mata itu selalu serius. Terkadang, mereka juga punya sisi yang humoris dan bisa membuat sekelilingnya terhibur dengan tingkah laku mereka yang terkadang ceroboh.
No comments:
Post a Comment