Monday, 4 July 2016

Victor Frankenstein

Score: 7.0/10
"You know this story. The crack if lightning. A mad genius. An unholy creation. The world, of course, remembers the monster, not the man. But sometimes, when you look closely, there's more to a tale. Sometimes the monster is the man." - Igor

Salah satu legenda monster kembali diangkat ke layar lebar. Kali ini, lewat tangan hangat Paul McGuigan (Push), akan mengadaptasi legenda monster Frankenstein yang bersumber dari novel karya Mary Shelley. Diperankan oleh James McAvoy dan Daniel Radcliffe tentunya akan menarik banyak penggemar untuk mengetahui darimana asal muasal serta seluk beluk dari nama monster tak berotak ini. Victor Frankenstein akan membawa seluk beluk dua sahabat yang terobsesi dalam ilmu pengobatan untuk membangkitkan dan memberikan kembali kehidupan pada jasad yang sudah tak bernyawa.

Victor (McAvoy) menyelamatkan seorang pemain sirkus bertubuh bungkuk yang sangat berbakat dalam hal pengobatan seperti dirinya. Ia kemudian menamainya Igor (Radcliffe) dan menjadi asisten sang mahasiswa kedokteran London itu. Namun jalan yang ditempuh sang pemilik nama Frankenstein itu sangatlah berbeda dari apa yang Igor bayangkan, Victor berencana membuat sebuah jasad tak bernyawa, hidup kembali. Hal ini tentu saja menarik perhatian Inspektur Turpin (Scott) untuk menyelidiki bahaya-nya melawan perintah alam tersebut. Setelah presentasi sang master di hall H kampusnya membuahkan hasil, Finnegan (Fox) adalah salah satu anak dari keluarga terkaya di London, berencana mendanai proyek duo madness scientist ini kejenjang selanjutnya. Yakni menargetkan objek percobaan mereka untuk menghidupkan manusia. Beruntungnya Igor karena memiliki seorang yang menyadarkannya dari kegilaan, Lorelei (Findlay) terus meyakinkan Igor bahwa jalan yang mereka lalui adalah jalan yang salah. Kini Igor merasa bertanggungjawab untuk menyadarkan Victor bahwa tidak sepantasnya ia membuat kehidupan selayaknya yang tuhan lakukan.


Berbeda dengan film-film Frankenstein sebelumnya yang terlalu membahas ke monster tersebut. Victor Frankenstein justru membawakan sajian untold story dari jerih payah dua ilmuan gila untuk mewujudkan impian mustahil mereka yang malah berujung pada malapetaka. Drama antara Victor dan Igor yang jarang diceritakan sebelumnya menjadi daya tarik utama film ini. Sifat keras kepala dan pantang menyerah dari Victor memang wajib ditiru, namun tujuan eksperimen itu sendiri menuai respon negatif dan dianggap diluar batas akal manusia. Hal ini tentu saja menjadi perdebatan dan ironi antara dua dokter itu. Ditambah lagi, kenyataan bahwa Igor merasa hidupnya berubah drastis karena Victor, rasa bersalah dalam diri Igor karena membiarkan Victor terus terbalut dalam kesedihan kehilangan sang kakak pun makin tak terbendung yang menyebabkan sang mantan badut sirkus itu harus mengejar partnernya tersebut untuk menghentikan eksperimen berbahaya itu.


Selebihnya, efek kostum dan make-up monster juga terlihat luar biasa. Storyline dituturkan dengan baik sejak awal film yang dibuka dari flashback dengan apa yang terjadi pada final action nantinya. Akting para pemainnya pun tak perlu diragukan lagi. James McAvoy telah berusaha menjadi seorang ilmuan gila yang benar-benar gila. Namun sayang, ekpresi kecewanya di akhir film sepertinya tidak tersampaikan dengan baik. Lalu chemistry antara Daniel-McAvoy tidak jauh berbeda dari kata 'biasa' saja. Begitupula dengan romansa antara Igor-Lorelei yang diniatkan sebagai pemanis dalam film, namun malah tak banyak berefek apa-apa pada akhir film.



Overall, untuk sajian kisah dibalik nama monster Frankenstein itu sendiri. Film ini memiliki naskah yang baik untuk diceritakan. Namun sajian dan penuturan didalamnya sepertinya masih jauh dari kata luar biasa. Namun bagi para penggemar monster-monster, asal-usul nama monster Frankenstein ini sangat sayang jika anda lewatkan. Victor Frankenstein cukup menghibur dan menambah wawasan anda tentang asal usul dari sebutan salah satu monster terkenal pada abad tersebut.


No comments:

Post a Comment