Setelah berhasil menyutradarai installment kedua, Francis Lawrence. Babak pertama dari buku ketiga saga Hunger Games karya Suzanne Collins. Screenplay di serahkan kepada Peter Craig & Danny Strong, di produksi oleh studio besar Lionsgate.
Berhasil lolos dari Hunger Games ke 75, Katniss Everden (Lawrence) beserta keluarganya telah di selamatkan oleh pemerintahan Distrik 13. Mereka adalah distrik yang pernah di hancurkan oleh Capitol dan saat ini bergerak sebagai penyulut pemberontakan. Di pimpin oleh Presiden Alma Coin (Moore) serta di temani penasehatnya, Plutarch Heavensbee (Hoffman) menggunakan Katniss untuk menjadi lambang dari pemberontakan Mockingjay terhadap Capitol yang di pimpin oleh Presiden Snow (Sutherland). Katniss bersama dengan Gale (Hemsworth) memutuskan untuk bergabung dengan pemerintahan Distrik 13 yang bertujuan untuk menjatuhkan Capitol. Pertempuran melalui media televisi pun di mulai. Bersama dengan Cressida (Dormer), Castor (Chatham), & Pollux (Henson) yang berlaku sebagai pengarah kamera dalam merekam aksi Katniss di lapangan, serta di pimpin oleh Kapten Boggs (Ali), juga Beetee (Wright) yang bertugas meretas teknologi Capitol, pemberontakan yang mengatas namakan Mockingjay pun dimulai. Tak mau kalah dengan hal itu, Presiden Snow menggunakan Peeta (Hutcherson) sebagai lambang peredam pemberontakan. Katniss yang merasa bersalah bahwa
Peeta tidak selamat memutuskan untuk meminta syarat kepada Presiden Coin agar mereka menyelamatkan Peeta. Berhasilkah api yang tersulut ini memadamkan pemerintahan Capitol?
Masih dengan tone yang sama dengan dua installment sebelumnya. Masa depan dengan teknologi canggih dan situasi keterpurukan distrik yang mengkhawatirkan. Meski tidak ada 'Hunger Games' seperti sebelumnya, namun aksi dan ketegangan film ini tetap terjaga. Kekejian Presiden Snow pun mulai tergambarkan dengan jelas disini. Meski dalam film ini Peeta tampil terbatas, namun kegilaannya di akhir terasa sangat menyentuh, sebagai seseorang yang sudah membaca ketiga novelnya, Ekspresi dan make up Peeta di akhir film ini sudah melebihi ekspektasi dan cukup baik untuk menutup babak pertama. Ketegangan saat distrik 13 di serang pun tidak ada bedanya dengan ketegangan saat katniss bermain Hunger Games. Musik yang di sajikan sangat menjanjikan terutama Jennifer Lawrence ikut menyumbangkan suaranya disini. Di kemas dengan pace yang lambat karena semua elemen dalam bukunya di visualisasikan disini (meski flashback katniss dengan ayahnya di danau tidak di tampilkan dalam film), bahkan scene-scene tambahan yang tidak di ceritakan dalam novel mengingat keterbatasan novel dari jenis penceritaan sudut pandang orang pertama akan melengkapi kesempurnaan dari cerita ini. Singkatnya, tidak sabar untuk menantikan babak terakhir dari saga ini. 76th of The Hunger Games (Mockingjay VS Capitol) dengan arena Capitol City akan tayang satu tahun dari sekarang.
Rate : 8.8/10
"If we BURN, you BURN with us!" - Katniss Everdeen / Mockingjay
Berhasil lolos dari Hunger Games ke 75, Katniss Everden (Lawrence) beserta keluarganya telah di selamatkan oleh pemerintahan Distrik 13. Mereka adalah distrik yang pernah di hancurkan oleh Capitol dan saat ini bergerak sebagai penyulut pemberontakan. Di pimpin oleh Presiden Alma Coin (Moore) serta di temani penasehatnya, Plutarch Heavensbee (Hoffman) menggunakan Katniss untuk menjadi lambang dari pemberontakan Mockingjay terhadap Capitol yang di pimpin oleh Presiden Snow (Sutherland). Katniss bersama dengan Gale (Hemsworth) memutuskan untuk bergabung dengan pemerintahan Distrik 13 yang bertujuan untuk menjatuhkan Capitol. Pertempuran melalui media televisi pun di mulai. Bersama dengan Cressida (Dormer), Castor (Chatham), & Pollux (Henson) yang berlaku sebagai pengarah kamera dalam merekam aksi Katniss di lapangan, serta di pimpin oleh Kapten Boggs (Ali), juga Beetee (Wright) yang bertugas meretas teknologi Capitol, pemberontakan yang mengatas namakan Mockingjay pun dimulai. Tak mau kalah dengan hal itu, Presiden Snow menggunakan Peeta (Hutcherson) sebagai lambang peredam pemberontakan. Katniss yang merasa bersalah bahwa
Peeta tidak selamat memutuskan untuk meminta syarat kepada Presiden Coin agar mereka menyelamatkan Peeta. Berhasilkah api yang tersulut ini memadamkan pemerintahan Capitol?
Masih dengan tone yang sama dengan dua installment sebelumnya. Masa depan dengan teknologi canggih dan situasi keterpurukan distrik yang mengkhawatirkan. Meski tidak ada 'Hunger Games' seperti sebelumnya, namun aksi dan ketegangan film ini tetap terjaga. Kekejian Presiden Snow pun mulai tergambarkan dengan jelas disini. Meski dalam film ini Peeta tampil terbatas, namun kegilaannya di akhir terasa sangat menyentuh, sebagai seseorang yang sudah membaca ketiga novelnya, Ekspresi dan make up Peeta di akhir film ini sudah melebihi ekspektasi dan cukup baik untuk menutup babak pertama. Ketegangan saat distrik 13 di serang pun tidak ada bedanya dengan ketegangan saat katniss bermain Hunger Games. Musik yang di sajikan sangat menjanjikan terutama Jennifer Lawrence ikut menyumbangkan suaranya disini. Di kemas dengan pace yang lambat karena semua elemen dalam bukunya di visualisasikan disini (meski flashback katniss dengan ayahnya di danau tidak di tampilkan dalam film), bahkan scene-scene tambahan yang tidak di ceritakan dalam novel mengingat keterbatasan novel dari jenis penceritaan sudut pandang orang pertama akan melengkapi kesempurnaan dari cerita ini. Singkatnya, tidak sabar untuk menantikan babak terakhir dari saga ini. 76th of The Hunger Games (Mockingjay VS Capitol) dengan arena Capitol City akan tayang satu tahun dari sekarang.
Rate : 8.8/10
"If we BURN, you BURN with us!" - Katniss Everdeen / Mockingjay
No comments:
Post a Comment