Di sutradarai oleh R.J. Cutler, adaptasi novel berjudul sama karya Gayle Forman. Heitor Pereira juga sangat baik memberikan 'nafas' di film ini melalui pemilihan scoring & musik-musiknya. Alur cerita maju dengan scene-scene flashback, serta drama yang kental dengan nuansa romantisme dan keluarga.
Di mulai ketika Mia Hall (Moretz) sekeluarga mengadakan jalan-jalan bersama saat musim dingin. Buruknya, mereka sekeluarga tertimpa bencana. Kat/Ibu Mia (Enos), Denny/Ayah Mia (Leonard), dan Teddy/Adik Mia (Davies) beserta dirinya terlibat kecelakaan mobil yang membuat Mia terlepas dari raganya. Di semangati untuk hidup oleh perawat rumah sakit (Hinds), membuat Mia merasa sedikit lebih baik. Namun, satu per satu anggota keluarganya akan menghilang sehingga Mia harus memutuskan pilihannya. Jika ia hidup, ia akan kehilangan, dan jika ia mati pun, dia akan kehilangan juga. Semangatnya untuk tetap hidup datang dari kekasihnya, Adam (Blackley). Mia mengingat kembali cerita-cerita dimulai ketika ia bertemu cinta pertamanya itu. Tak lupa juga kenangan bersama keluarganya termasuk sahabatnya, Kim (Liberato), juga impiannya untuk menjadi pemain Cello profesional. Mia harus memilih, manakah yang lebih pantas di korbankan. Hidupnya, atau orang-orang yang di cintainya.
Bersaing dengan The Fault In Our Stars tahun ini membuat sineas Cutler tentu tidak mau mengalah begitu saja. Pemilihan Chloe Grace Moretz sebagai Mia sangatlah tepat. Scoring yang di tata Pereira pun membuat film ini lebih hidup. Gaya penceritaan yang tidak biasa tentunya menjadi nilai tambah untuk film ini. Meski kesan drama percintaannya terlihat biasa saja, namun pesan-pesan kekeluargaan yang ada disini di sampaikan dengan cukup baik. Tentang bagaimana pengorbanan sang ayah meninggalkan band nya demi seorang anak pecinta cello ini terasa menyentuh. Begitu pula kesetiaan cinta Adam kepada Mia, meski di akhir mereka sering bertengkar, namun semua itu memang demi kebahagiaan mereka juga. Pemilihan tempat syutingnya yang terasa sejuk dan enak di pandang. Aksi band Adam yang tidak berlebihan, musik cello yang tidak membuat ngantuk, semua itu telah di atur agar audience tetap terpaku menonton film ini.
Rate : 8.6/10
"Sometimes you make choice in your life. And sometimes that choice is make you." - Denny Hall
Di mulai ketika Mia Hall (Moretz) sekeluarga mengadakan jalan-jalan bersama saat musim dingin. Buruknya, mereka sekeluarga tertimpa bencana. Kat/Ibu Mia (Enos), Denny/Ayah Mia (Leonard), dan Teddy/Adik Mia (Davies) beserta dirinya terlibat kecelakaan mobil yang membuat Mia terlepas dari raganya. Di semangati untuk hidup oleh perawat rumah sakit (Hinds), membuat Mia merasa sedikit lebih baik. Namun, satu per satu anggota keluarganya akan menghilang sehingga Mia harus memutuskan pilihannya. Jika ia hidup, ia akan kehilangan, dan jika ia mati pun, dia akan kehilangan juga. Semangatnya untuk tetap hidup datang dari kekasihnya, Adam (Blackley). Mia mengingat kembali cerita-cerita dimulai ketika ia bertemu cinta pertamanya itu. Tak lupa juga kenangan bersama keluarganya termasuk sahabatnya, Kim (Liberato), juga impiannya untuk menjadi pemain Cello profesional. Mia harus memilih, manakah yang lebih pantas di korbankan. Hidupnya, atau orang-orang yang di cintainya.
Bersaing dengan The Fault In Our Stars tahun ini membuat sineas Cutler tentu tidak mau mengalah begitu saja. Pemilihan Chloe Grace Moretz sebagai Mia sangatlah tepat. Scoring yang di tata Pereira pun membuat film ini lebih hidup. Gaya penceritaan yang tidak biasa tentunya menjadi nilai tambah untuk film ini. Meski kesan drama percintaannya terlihat biasa saja, namun pesan-pesan kekeluargaan yang ada disini di sampaikan dengan cukup baik. Tentang bagaimana pengorbanan sang ayah meninggalkan band nya demi seorang anak pecinta cello ini terasa menyentuh. Begitu pula kesetiaan cinta Adam kepada Mia, meski di akhir mereka sering bertengkar, namun semua itu memang demi kebahagiaan mereka juga. Pemilihan tempat syutingnya yang terasa sejuk dan enak di pandang. Aksi band Adam yang tidak berlebihan, musik cello yang tidak membuat ngantuk, semua itu telah di atur agar audience tetap terpaku menonton film ini.
Rate : 8.6/10
"Sometimes you make choice in your life. And sometimes that choice is make you." - Denny Hall
No comments:
Post a Comment