Saturday 9 April 2016

Attack On Titan: End of The World

Score: 6.9/10
"toki ni hitori no toutoi inochi ga ooku no inochi o sukuu koto ga aru koto mo."
"Sometimes sacrificing one precious life can save many others."
- Mikasa Ackerman

Babak akhir dari kelanjutan movie live-action pertamanya kemarin yang mendapat respon negatif dari para fansnya. Hal tersebut sepertinya mempengaruhi penjualan box office pada babak kedua yang padahal dalam segi kualitas dan jalan cerita lebih baik dari pada bagian pembukanya tersebut. Masih disutradarai Shinji Higuchi dengan mangaka Hajime Isayama yang masih terus mengerjakan proyek manga-nya. Attack On Titan versi live-action ini memang memiliki storyline yang benar-benar berbeda dengan versi manga maupun anime-nya, namun tetap memiliki plot yang sama, yakni ancaman para titan terhadap umat manusia.

Setelah diketahui dapat berubah menjadi Titan, Eren Yaeger (Miura) diadili oleh Komandan Kubal (Kunimura) dan dianggap dapat menjadi ancaman umat manusia didalam dinding. Namun hal yang tak diduga, titan dari wujud Kapten Shikishima (Hasegawa) menyelamatkan Eren dari eksekusi tersebut dan menjelaskan semua asal usul titan dan dunia yang dulu ia kenal serta membeberkan rahasia bahwa pemerintahlah yang harus mereka lawan untuk kebebasan mereka. Di lain tempat, Mikasa (Mizuhara), Armin (Hongo), Hanji (Ishihara), Jean (takahiro), Sasha (Sakuraba) dan Sannagi (Matsuo) bergerak untuk mengambil bom yang tersisa di reruntuhan kampung halaman dari tembok yang dua tahun lalu berhasil ditembus untuk menutup lubang di tembok tersebut. Namun Shikishima rupanya tidak setuju dengan menutup tembok tersebut dan justru ingin menghancurkan pemerintah yang mengekang mereka. Perbedaan pendapat tersebut lalu membuat Eren mau tidak mau harus mengalahkan wujud titan armored dari Shikishima yang lebih kuat darinya. Hal tersebut juga membawa mereka menuju akhir dunia dari perlawanan mereka melawan titan kolosal yang muncul kembali untuk menggagalkan misi mereka.



CGI yang lebih baik dari film sebelumnya. Jelas sekali bahwa Shinji Higuchi tidak ingin mengecewakan kembali penonton yang sudah menonton bagian pertamanya ini dengan mengurangi detail jumlah titan dan setting tempat menggunakan CGI. Hasilnya tentu dalam special effect yang lebih baik dari sebelumnya. Make-up titan armored, eren dan kolosal pun juga tidak berlebihan seperti film sebelumnya. Lalu, bagaimana dengan akting drama dari aktor-aktor Jepang ini? Jepang memiliki khas sendiri dalam berakting, sehingga difilm ini feel yang mereka sampaikan akan berbeda dengan film-film kebanyakan. Namun tetap saja, feel drama yang mereka tampilkan rupanya belum cukup baik untuk menyampaikan pesan dalam film ini. Mungkin Satomi Ishihara juga yang paling 'nyentrik' terlihat memiliki pendalaman karakter yang berbeda dari yang lainnya.


Storyline sebenarnya sudah cukup bagus dan menarik mengingat jika mengikuti story dalam manga-nya tentu akan menjadi panjang sehingga dua bagian film pun tak akan cukup. Karena itulah, Shinji membuat Attack on Titan kali ini sangat berbeda dengan manga dan malah mengaplikasikannya dalam versi masa depan post apocalyptic. Asal usul titan dan mulai punahnya peradaban manusia sebenarnya sudah cukup kuat untuk alasan mengapa dibuat benteng perlindungan tersebut. Namun alasan keterlibatan pemerintah dalam membasmi Titan rupanya masih dalam tanda tanya di film ini.


Story yang mulai terbangun dengan baik saat Shikishima menjelaskan asal mula titan pun harus rusak ketika mulai berdebat dengan Eren untuk memilih menghancurkan tembok berikutnya atau memperbaiki tembok yang rusak. Hal ini terasa dipaksakan. Ya, harus ada penyebab pertarungan antara titan Eren dengan titan Armor, namun alasan tersebut terasa sangat dipaksakan, padahal kualitas cerita yang lebih baik baru mulai terbangun. Apalagi kekuatan Sannagi dalam merubuhkan menara, sangat tidak wajar. Padahal masih banyak situasi pelarian yang masih bisa dibangun dari setting tersebut, mungkin bisa saja Hanji yang sedang dalam tank mulai menembaki pengikut Shikishima agar mereka bisa keluar dari situasi tersebut.


Kembali lagi pada akhir yang epik ketika armored titan memutuskan untuk membantu eren dan mikasa untuk melawan titan kolosal yang rupanya adalah komandan kubal. Orang yang mungkin Shikishima benci karena kemungkinan besar, Kubal juga lah yang membunuh ayahnya. Dan tentu saja, cara mengalahkan titan kolosal dari seberang tembok juga mengambil solusi dari manga-nya ketika eren melemparkan bom ke mulut titan kolosal yang merangkak tak wajar.


Overall, mungkin film ini bukan film adaptasi manga yang baik karena ceritanya jauh dari ekpektasi para penggemarnya. Namun dalam pembangunan segi cerita dalam film bagian keduanya ini rupanya tidak cukup buruk. Bagi para fans yang kecewa dengan bagian pertama, untuk menonton bagian kedua ini cobalah untuk menurunkan ekspektasi dan nikmatilah sajian Shinji Higuchi, lupakan Shingeki no Kyojin versi manga dan anime-nya karena live-action kali ini akan berbeda dari versi tersebut.


No comments:

Post a Comment