Wednesday, 19 August 2015

Lava

Score: 7.8/10
"I have a dream I hope will come true
That you'll grow old with me and I'll grow old with you
We thank the earth, sea, the sky we thank too
I lava you" - Uku & Lele

Di sutradarai James Ford Murphy. Film pendek pembuka Inside Out ini menceritakan tentang sebuah gunung berapi di tengah lautan yang menunggu pasangannya dalam rentang waktu ribuan tahun. Ia berdoa pada bumi, laut dan langit untuk mempertemukannya dengan pasangannya sembari bernyanyi pada setiap makhluk hidup yang ada. Ribuan tahun ia tunggu hingga ia menjadi sebuah tanah mati erupsi kecil, tak jauh disana, sebuah gunung berapi versi wanita tengah menunggu waktunya untuk muncul ke permukaan laut. Ketika si gunung wanita muncul, sang pria justru sudah tak bisa bernyanyi lagi karena mulutnya sudah tenggelam. Karena tekad si gunung pria sangatlah kuat, BUmi, Lautan dan Langit mengizinkan mereka untuk saling bertemu dan hidup bahagia sebagai sebuah kesatuan pulau dengan dua gunung berapi.

Terlepas dari film pendek Feast dan The Blue Umbrella, bahkan Frozen Fever pada Cinderella kemarin, Lava juga menghadirkan sajian musikal dengan lirik dan melodi yang menyentuh hati. Nyanyian antara kedua gunung yang saling menjawab satu sama lain, serta suara mereka berdua bernyanyi bersama setelah disatukan dengan bumi, laut dan langit. Tak hanya itu, meski hanya menampilkan ruang animasi yang tidak luas, kreasi karakter gunung, penempatan mata, mulut, asap dan bahkan rambut untuk gunung perempuan di jamin akan merealisasikan sebuah kehidupan layaknya makhluk hidup. Begitu pula dengan tema nya yang mengusung 'menunggu cinta seribu tahun'. Finally, Lava mengingatkan kita akan sifat sabar yang harus kita jalani dalam menunggu seorang jodoh yang telah di takdirkan, dan jika jodoh itu telah terlihat di depan mata kita, maka kejar dan lakukanlah apa yang bisa kita lakukan untuk mendapatkannya walaupun hanya sekedar doa. Overall, this is another best romance short story.


No comments:

Post a Comment