Thursday, 23 July 2015

Shaun The Sheep Movie

Score: 7.0/10

Setelah sukses dengan serial tv nya, si domba dengan gaya khas humor slapsticknya kini merambah ke layar lebar. Di sutradarai oleh Mark Burton dan Richard Starzak sekaligus menandai debut pertama mereka sebagai sutradara film layar lebar. Meski mengusung development baru, yakni menampilkan situasi perkotaan (alih-alih pedesaan Farmer seperti dalam serial tv), Dua sutradara yang sudah lama berkecimpung dalam dunia film animasi ini mengharapkan nuansa baru Shaun agar menghibur penonton dari berbagai kalangan usia.

Shaun (Fletcher) bosan dengan rutinitas Farmer (Sparkes) yang kesehariannya hanya merawat hewan-hewan ternak begitu saja. Ia mendapat ide untuk dapat ambil cuti meski hanya sehari. Bersama dengan teman-temannya, Shaun membuat rencana agar sang Farmer bisa beristirahat seharian dan para Domba ini dapat bersenang-senang. Namun Bitzer (Sparkes) si anjing penjaga mengetahui rencana Shaun sehingga berusaha melindungi sang Farmer ini yang malah mengakibatkan Farmer hilang di perkotaan. Bukan hanya itu saja, Farmer pun telah kehilangan ingatannya saat mengalami kecelakaan di kota. Merasa bertanggungjawab dengan semua hal itu, Shaun menyusul Farmer dan Bitzer ke kota untuk membawa pulang mereka berdua. Teman-teman domba pun mengikutinya di belakang Shaun. Masalah lainnya yang tak di duga adalah ketika Trumper (Djalili), seorang pekerja pengendali hewan liar berusaha menangkap Shaun dan kawan-kawan. Berhasilkah Shaun memimpin gerombolannya menyelamatkan Farmer dan berhasil kabur dari kejaran Trumper?


Sepanjang film ini, penonton akan di sajikan humor slapstick tanpa subtitle. Bahkan percakapan manusia pun tidak di translate kan. Subtitle hanya di butuhkan untuk mengartikan beberapa papan jalan maupun tulisan-tulisan banner yang berhubungan dengan alur cerita film. Di balik hal itu semua, Shaun berhasil menyajikan komedi lucu yang bahkan membuat semua kalangan bisa tertawa bersama. Pesan moral dalam film pun disajikan dengan bijak. Bahkan soundtrack ataupun lagu khas yang dinyanyikan Shaun dengan kawanannya pun tak lupa disajikan dan mendapat scene khusus sendiri disini (yang seharusnya dapat membawa penonton merasakan emosi mereka). Senang, sedih, canda tawa semua beraksi bersatu dalam film. Terlepas dari grafiknya yang entah menggunakan stop motion boneka, Film animasi ini sukses menghibur penonton dan berhasil menjadi salah satu film yang boleh disejajarkan dengan film-film sukses disney, dreamworks maupun pixar lainnnya.



1 comment: