Wednesday 24 August 2016

Detective Conan: The Darkest Nightmare

Score: 7.5/ 10
"Aku memang telah diwarnai hitam, tapi mereka telah mewarnaiku kembali dengan warna mereka. Dan aku menyukainya." - Curacao

Detektive SMA yang mengecil pun kembali. Kali ini, ia akan melawan musuh bebuyutannya, yakni Organisasi Hitam. Menyambut movie ke 20nya kali ini, Kobun Shizuno selaku sutradara tidak hanya menyajikan Organisasi Hitam sebagai tempelan cerita, bahkan dia benar-benar membuat Gin dan kawan-kawan menjadi villain utama dalam film ini. Seluruh anggota organisasi yang telah tampil dalam manganya pun juga akan bermain disini. Orang yang sebelumnya pernah menyutradarai Detective Conan: Sunflower of Inferno tersebut bahkan juga menambah karakter anggota Organisasi yang belum pernah muncul dalam manga karya Aoyama Gosho tersebut dan menjadikannya sebagai satu-satunya karakter bintang tamu terbaru dalam film ini.

Salah satu anggota organisasi hitam menyusup ke markas polisi negara untuk mendapatkan data anggota agen yang menyamar masuk menjadi anggota organisasi. Lima nama pun berhasil ditemukan. Amuro yang bekerja dalam anggota kepolisian tersebut pun berusaha menangkap dan mendapatkan kembali data tersebut. Ia yang juga bekerja sebagai intel menyusup dalam organisasi dengan nama Bourbon terancam bahaya karena namanya termasuk dalam data tersebut. Dalam kejar-kejaran itu, Shuichi Akai dari FBI juga ikut membantu. Wanita yang memiliki warna mata berbeda itu kemudian berusaha kabur dari dua agen federal pemerintah. Dalam kecelakaan dari kejar-kejaran tersebut, ia berhasil melarikan diri. Sayangnya, sang anggota organisasi yang belum diketahui namanya tersebut kini hilang ingatan. Pagi yang cerah dalam akuarium baru Tokyo, Conan dan kawan-kawan menemukan wanita tersebut dan berusaha membuatnya mengingat kembali jati dirinya. [SPOILER ALERT]



Berbeda dari movie Detective Conan sebelumnya, aksi yang disajikan di film ini sungguh lebih berbahaya dan besar dari film-film sebelumnya. Ditambah lagi, seluruh karakter anggota Organisasi Hitam tampil sepenuhnya. Konflik antara Shuichi Akai dan Tooru Amuro a.k.a Bourbon juga akan lebih didalami. Grup detektif cilik mendapat porsi lebih banyak, namun sayang sekali karena tidak banyak teka-teki yang harus mereka pecahkan. Namun rupanya peran Genta dan kawan-kawan cukup penting dan besar mengingat mereka lah yang mewarnai karakter wanita dengan nama Curacao tersebut. Tidak hanya Curacao saja, Organisasi yang menamakan anggotanya dengan nama alcohol ini juga menampilkan beberapa anggota intel dengan nama Stout, Aquavit dan Riesling sebagai contoh pengkhianat dari organisasi. Bourboun dan Kir pun juga nyaris mati jika Conan tidak cepat bergerak. Terus terang, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada manganya jika dua karakter tersebut mati atau ketahuan menyusup dalam anggota organisasi.



Storyline sebenarnya cukup sederhana dan menarik. Ditambah lagi, karena mengangkat organisasi hitam yang tidak lain menjadi inti cerita Detective Conan selama ini, Aoyama Gosho pastilah berhati-hati dalam menyusun draftnya agar tidak menimbulkan efek yang besar pada keseluruhan jalan cerita manga-nya yang hingga kini belum ada tanda-tanda akan berakhir. Benar saja, karakter Curacao memang dibuat khusus untuk film ini. Yang menarik disini adalah tentang perjalanan latar belakang karakter tersebut yang diceritakan dengan drama nan apik. Perubahan warna kepribadian yang menyangkut tentang kasih sayang menyadarkan wanita yang tadinya keji tersebut memutuskan pilihannya sendiri. Ditambah lagi kemampuan memori yang kuat serta pengorbanannya yang tak sia-sia memberikan warna yang lebih dramatis dari seri film ini sebelumnya.


Yang sangat disayangkan dari movie ke 20 nya ini adalah hilangnya rasa analisis khas Detective Conan. Minimnya teka-teki yang harus dipecahkan membuat film ini memiliki level kasus terlemah dari seluruh Movie detektif SMA yang mengecil tersebut. Penonton sepertinya telah kehilangan rasa penasaran yang biasa mereka dapatkan ketika menonton serial ini. Bisa dikatakan, film ini bukan lagi film detektif, melainkan film aksi dengan tensi yang besar. Bahkan Kogoro Mouri yang selama ini menjadi salah satu ikon karakter yang unik dalam seri Detective Conan malah tak mengambil banyak bagian. Bukan hanya itu, drama romansa antara Shinichi-Ran juga nampaknya dipangkas habis. Padahal biasanya, pasti ada beberapa bagian yang sedikit dititik beratkan untuk romansa tersebut. Sedangkan difilm ini, bagian tersebut sepertinya hanya dilewatkan begitu saja.


Film ini pastinya disajikan khusus untuk kalangan penonton yang mengikuti alur kisah utama pada manganya. Sebagian besar karakter yang disajikan adalah karakter yang munculnya memang jarang pada versi komiknya. Meski kasus yang diangkat memiliki jalan cerita yang masih bisa diserap oleh penonton awam, namun karakter-karakter lainnya dalam anggota organisasi pasti belum bisa dikenal dengan baik bagi yang ketinggalan cerita utama pada manga Metantei Conan ini. Contohnya seperti karakter Tooru Amuro yang memang belum lama (baru sekitar 2-3tahun) ada di komik. Bahkan movie ini adalah debut pertama karakter yang menyandang nama alcohol Bourbon tersebut. Jadi jika anda adalah penonton awam yang memang belum banyak tahu tentang anggota organisasi tersebut, maka nikmati saja sajian aksi didalamnya.



Overall, mungkin The Darkest Nightmare bisa jadi movie terbaik Detective Conan dari segi sajian aksi. Namun secara keseluruhan, dengan mempertimbangkan genre ke-detektif-annya, rasa misteri dan haus akan analisis disini bisa dibilang lebih minim ketimbang movie-movie pendahulunya. Finally, film ini menghibur dan cocok untuk membayar rasa haus kita akan penampilan Conan vs Black Organization. Dan jangan lupa untuk tidak keluar dulu sebelum credit title selesai karena akan ada scene after credit setelahnya (meskipun tidak ada clue untuk movie berikutnya).

No comments:

Post a Comment