Score: 8.1/10
"Are you listening, horsemen? You will get what's coming to you. In ways you can't expect. " - Thaddeus Bradley.
"Are you listening, horsemen? You will get what's coming to you. In ways you can't expect. " - Thaddeus Bradley.
Masih ditulis oleh Ed Solomon dan Pete Chiarelli berdasarkan karakter buatan Boaz Yakin dan Edward Ricourt, Now You See Me sukses besar menjadi film kuda hitam pada tahun 2013 lalu. Maka tak salah bila pihak studio maupun fans The Four Horsemen ini menginginkan mereka kembali tampil menghibur penonton dengan trik sulap yang lebih fresh. Bahkan rencananya, film ini pun sudah mendapatkan lampu hijau untuk dijadikan salah satu film trilogi laris dari kerjasama Lionsgate dan Summit Entertainment. Pindahnya Louis Leterrier ke kursi produser, membuat nahkoda G.I Joe: Retaliation, Jon M. Chu terpilih sebagai sutradara dalam film yang sebelumnya di beri subjudul The Second Act ini. Masih menggunakan pemain-pemain utama dalam film sebelumnya, tambahan beberapa nama terkenal seperti Daniel Radcliffe dan Jay Chou tentunya akan menambah nilai jual film ini. Absennya Isla Fisher karena hamil nyatanya tidak menurunkan kualitas Four Horsemen tersebut. Terbukti bahwa Lizzy Caplan berhasil membawakan karakter baru yang tak hanya sekedar melengkapi tim (meski trik sulap terakhir yang dibawakan karakter Lula secara personal agak mengecewakan).
Setahun setelah menghilang dari dunia, Daniel Atlas (Eisenberg) dengan tim, merasa haus akan pertunjukkan. Untungnya, Dylan (Ruffalo) mendapatkan misi baru untuk The Four Horsemen ini agar bisa tampil kembali mempertunjukkan keahlian mereka. Dylan juga mengisi kekosongan tim dengan menambah Lula (Caplan) untuk menggantikan Henley (Fisher). Pertunjukkan pertama mereka kali ini adalah membajak acara yang diadakan perusahaan Okta (perusahaan yang berkelut dibidang teknologi) yang ternyata memiliki rencana terselubung dalam memasarkan produk mereka yang mengincar privasi setiap orang. Namun dibalik itu semua, ternyata The Four Horsemen sudah memasuki perangkap musuh yang ingin memusnahkan mereka. Mereka kemudian diculik oleh Walter Mabry (Radcliffe) yang menginginkan benda peretas milik kompetitor dari Okta tersebut. Daniel kemudian menerima misi dari Walter untuk mencuri benda yang bisa meretas sistem keamanan dunia ini menggunakan keahlian mereka sebagai pesulap. Terpisah jauh dengan anak buahnya, Dylan harus membebaskan kembali orang yang sudah dia fitnah, Thaddeus (Freeman) demi menyelamatkan teman-temannya yang telah memasuki perangkap dari pihak ketiga.
Setahun setelah menghilang dari dunia, Daniel Atlas (Eisenberg) dengan tim, merasa haus akan pertunjukkan. Untungnya, Dylan (Ruffalo) mendapatkan misi baru untuk The Four Horsemen ini agar bisa tampil kembali mempertunjukkan keahlian mereka. Dylan juga mengisi kekosongan tim dengan menambah Lula (Caplan) untuk menggantikan Henley (Fisher). Pertunjukkan pertama mereka kali ini adalah membajak acara yang diadakan perusahaan Okta (perusahaan yang berkelut dibidang teknologi) yang ternyata memiliki rencana terselubung dalam memasarkan produk mereka yang mengincar privasi setiap orang. Namun dibalik itu semua, ternyata The Four Horsemen sudah memasuki perangkap musuh yang ingin memusnahkan mereka. Mereka kemudian diculik oleh Walter Mabry (Radcliffe) yang menginginkan benda peretas milik kompetitor dari Okta tersebut. Daniel kemudian menerima misi dari Walter untuk mencuri benda yang bisa meretas sistem keamanan dunia ini menggunakan keahlian mereka sebagai pesulap. Terpisah jauh dengan anak buahnya, Dylan harus membebaskan kembali orang yang sudah dia fitnah, Thaddeus (Freeman) demi menyelamatkan teman-temannya yang telah memasuki perangkap dari pihak ketiga.
Dari segi jalan cerita, mungkin film ini terasa lebih panjang dan tergesa-gesa dibandingkan film pertamanya. Sehingga mungkin ada beberapa adegan yang terasa lewat begitu saja. Jika film pertamanya penonton dibiarkan penasaran dulu dengan beberapa trik sulap yang menjadi inti film, maka dalam sekuelnya kali ini, Jon M. Chu membuat penonton merasakan clue dan keanehan yang terdapat pada sulap tersebut sehingga penonton bisa menebak-nebak trik tersebut. Padahal, rasa penasaran penonton adalah titik penting dalam setiap film bertemakan sulap. Lalu, jika di film sebelumnya kebanyakan mengambil sudut pandang penonton (dalam artian, sang Four Horsemen melakukan misi mereka dulu, baru dibongkar), dalam film ini, justru penonton akan disajikan aksi tentang bagaimana ke empat pesulap tersebut menjalankan misi mereka dari awal prosesnya. Hal tersebut membuat film ini menjadi lebih mengambil sudut pandang dari masing-masing karakter utama.
Dari berbagai macam trik sulap yang disajikan, harus diakui film ini cukup menarik. Namun sayangnya, trik tersebut tidak terasa spesial seperti film pendahulunya. Singkat kata, Now You See Me masih memiliki trik sulap yang lebih baik daripada sekuel pertamanya ini. Untungnya, dari berbagai macam trik yang tidak seistimewa film pertamanya tersebut, film ini menyajikan satu adegan spesial yang sangat menarik untuk diikuti, yakni pencurian chip komputer setebal kartu. Segmen ini dapat dikatakan adalah segmen paling menarik dalam film ini karena masing-masing anggota Four Horsemen mau tidak mau harus belajar bagaimana memainkan kartu. Seperti yang kita lihat sebelumnya dari trailer dan awal film bahwa Meritt (Harrelson) kurang bisa bermain dengan kartu. Hal ini tentu saja menjadi ironi dalam film ketika ia harus ikut belajar dan bermain demi kesuksesan misi. Tidak hanya segmen unik seperti ini, bahkan mereka juga menambahkan karakter unik dalam film ini, yang sama-sama dimainkan oleh Woody Harrelson, yakni saudara kembar Meritt, Chase McKinney. Beberapa scene yang sempat membuat senyum maupun tawa penonton setidaknya berasal dari ocehan saudara kembar sang master mentalist tersebut.
Sekarang, mari bicara tentang final trick. Terus terang, trik terakhir yang meraka sajikan sebenarnya sudah cukup menarik. Namun sayang sekali ketika masing-masing pesulap menggelar aksi di London, Lula (karakter yang dimainkan Lizzy Caplan) tidak menunjukkan permainan se"WAH" dengan apa yang ia lakukan saat awal film. Jack Wilder (Franco) harus dikatakan cukup mempesona dengan permainan yang sebenarnya masih tergolong trik biasa dan kurang spesial. Sedangkan Daniel (Eisenberg) memiliki trik yang agak kelewat batas. Untungnya, film ini memberikan logika dengan membuat alat yang mampu mendukung trik The Showman tersebut. Namun sangat disayangkan ketika trik terakhir yang menjadi penutup di sungai Thames tidak seindah trik saat Jack Wilder dinyatakan mati di film sebelumnya. Ya, hal ini lebih difokuskan kepada misi The Horsemen untuk membuka kedok kejahatan Walter daripada menyajikan trik yang memukau. Apalagi persiapan yang cenderung menghabiskan banyak perlengkapan besar serta orang-orang bayaran yang lebih banyak, tentu saja menurunkan kualitas trik akhir tersebut.
Tentu saja yang menjadi sorotan utama bagaimana film pertamanya bisa sukses adalah adanya twist yang mengagetkan penonton tentang siapa anggota kelima Horsemen tersebut yang termasuk dalam The Eye. Namun dalam film ini, kenyataan dari organisasi The Eye seakan diputar balik. Dylan sebagai pemimpin Horsemen yang tadinya seperti orang penting dalam The Eye harus menerima kenyataan bahwa ia bersama Horsemen lainnya sedang diuji dalam keterpurukan. Anda tetap akan bisa merasakan twist layaknya film pertama karena Now You See Me 2 tetap menyajikan kejutan spesial tak tertebak di babak penutup film.
Overall, meski secara penuturan film beserta kualitas dari spesialnya trik sulap masih lebih bagus pada installment pembukanya, Now You See Me 2 masih memiliki kualitas film yang setara dengan pendahulunya. Ditambah lagi scoring khas yang masih digunakan dalam film kedua ini seakan membuat penonton merasa ikut bersorak ketika Daniel dan kawan-kawan kembali ke panggung. Film ini sangat cocok ditonton bersama dengan teman-teman anda. Di akhir kata, tidak sedikit pula penonton yang memberikan apresiasi berupa tepuk tangan meriah ketika film ini selesai diputar.
Berikut adalah 9 opini saya dari film ini yang dapat saya rangkum:
1) Melanjutkan story film pertamanya, sekuel ini menjadi pelengkap yang menjadikan Now You See Me 'utuh'. #NYSM2
2) Mungkin absen-nya Henley (Fisher) kurang bisa diterima. Namun karakter Lula (Caplan) cukup eksentrik & menghidupkan Four Horsemen yg sebagian besar laki2. #NYSM2
3) Berbeda dengan film pertamanya, dalam sekuelnya ini lebih banyak trik sulap yang dibocorkan. #NYSM2
4) Meski banyak trik yg bocor, namun kualitas trik film pertama masih lebih baik. #NYSM2
5) Pergantian sutradara tak berpengaruh banyak pada kualitas. #NYSM2 tetap terasa sama bagus dengan pendahulunya.
6) Aksi pencurian dengan kartu sukses membuat saya 'deg-deg-an'. #NYSM2
7) Jika yang pertama dilihat dari sudut pandang penonton dulu baru dibongkar, maka sekuelnya kali ini dari sudut para pesulap itu sendiri. #NYSM2
8) Lebih banyak mengusung 'proses' misi daripada 'membongkar' trik dalam misi itu sendiri. Meski terkadang perencanaannya terasa 'dipaksakan'. #NYSM2
9) Overall, meski 'rasa'nya berbeda dari film sebelumnya. #NYSM2 tetap dalam kualitas yang bisa menandingi film pertama-nya.
No comments:
Post a Comment